Saya bukan penggila kopi. Tetapi sambil menunggu dan ngopi sejenak, sebuah artikel bisa ditulis dengan menggunakan alat tulis yang selalu dibawa ke mana saja. Dalam hal ini : HP. Artikel yang ditulis menggunakan Word to Go di HP QWERTY nantinya dapat diedit menggunakan MS-Word di notebook, kemudian langsung di-up load ke blog. Jadi, menulis bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
--------------------
"Apakah Bapak
punya waktu khusus untuk menulis secara rutin ?"
demikian pertanyaan yang sering diajukan kepada saya.
Sebenarnya, ada banyak
versi pertanyaan. Tetapi intinya sama saja.
Saya agak bingung
menjawabnya. Di satu pihak, karena blog ini secara prinsip terbit setiap hari,
tentu saja saya harus disiplin menulis setiap hari.
Di lain pihak, dalam
menulis saya tidak bisa seperti robot karena
menulis itu merupakan seni dan harus ada unsur ide / ilhamnya.
Jadi, kalau menulis rutin setiap hari, ya. Kalau
ada waktu khusus ----- artinya mulai jam sekian sampai jam sekian harus menulis
-----, tidak.
----------
Saya secara jujur harus
mengakui bahwa yang mendasari proses kreatif dalam menulis blog secara
rutin adalah niat hati untuk disiplin. Tentu saja, doa adalah yang mendasari
semuanya. Dan saya biasa berdoa sebelum menulis blog : semoga blog ini bermanfaat bagi semua orang dan juga bagi
keluarga saya.
Nah, kalau sudah ada niat
hati untuk disiplin untuk menulis blog setiap
hari, selanjutnya adalah mewujudkan itu secara
nyata dengan selalu berpikiran terbuka mencari
pengalaman sehari-hari yang dapat digali lebih dalam
: apakah ada
makna / nilai / value dari
sesuatu ----- pengalaman pribadi, hasil pengamatan, foto-foto lama, hasil
membaca buku atau dari hasil diskusi, memberikan seminar, dan lain-lain
----- dikaitkan
dengan usaha untuk menemani / mendampingi anak.
Dan yang tidak kalah
pentingnya adalah melengkapi diri dengan alat-alat pendukung ke manapun pergi.
Saya biasa membawa
kamera DSLR Canon 550D (18,0 megapixels) atau kamera digital
(non SLR) Kodak ZD710 (7,1 megapixels). Ini juga tergantung ke
mana saya bepergian. Kalau saya bepergian ke tempat-tempat yang jauh,
saya bawa kedua kamera itu. Kalau saya bepergian ke tempat-tempat yang dekat
dan cenderung
memotret secara "candid" alias spontan dan cepat (misalnya di
tengah pasar), saya membawa Kodak ZD710 yang lebih kecil dan simpel.
Yang pasti, saya juga
selalu
membawa HP yang ada kameranya (3,2
megapixels) yang dapat dipakai untuk memotret hal-hal yang benar-benar
"candid" seperti di toko buku, supermarket, atau restoran.
Tentu saja, semakin kecil / praktis kameranya, semakin pas-pasan kualitas
gambarnya.
----------
Itu tadi tentang bagaimana
mengambil / membuat foto untuk ilustrasi blog. Kamera memang harus
dibawa ke mana-mana, sehingga kalau ada momen yang bagus untuk penulisan blog,
bisa segera difoto saat itu juga.
Lalu, bagaimana dengan
menulis artikelnya ?
Saya biasa menulis
artikel ----- bukan hanya untuk blog ini, tetapi juga untuk surat kabar seperti
Suara Merdeka dan majalah seperti Psikologi Plus ----- di mana saja dan kapan
saja setiap
ada kesempatan dan setiap ada ide menulis artikel. Adakalanya
tidak langsung jadi, tetapi bisa disambung lagi, meski biasanya harus sudah
selesai dalam satu atau dua hari. Kalau kelamaan, idenya sudah tidak segar lagi
dan saya jadi malas melanjutkan.
HP Samsung yang sudah lama saya pakai.
Sudah banyak artikel yang dibuat dengan alat ini (di dalamnya ada software Mobile Word).
Juga kameranya (3,2 megapixels) sudah banyak menghasilkan foto.
Saya selalu membawa HP
"QWERTY" yang ada software / aplikasi Quickoffice-nya. Ini
berarti saya bisa mengetik menggunakan Word to Go atau Word Mobile yang nantinya bisa
saya simpan dan bisa saya edit menggunakan MS-Word di notebook
saya (dan langsung bisa saya up
load ke blog).
Jadi, sambil nongkrong
di MC Donald atau di KFC atau di Dunkin Donut bersama anak dan istri, atau
sambil menemani istri belanja, ketika saya mendapat ide, saya bisa langsung
mulai menulis artikel meskipun tidak langsung jadi / tidak langsung
selesai. (Ide penulisan yang muncul itu bisa langsung ditangkap
dan dituangkan dalam bentuk tulisan awal / tulisan pembuka).
----------
Apakah perlu membawa notebook
atau membawa tablet juga ?
Saya kadang membawa,
tetapi banyak tidaknya.
----------
Secara pribadi, saya memang sengaja
menunjukkan kepada anak bahwa untuk mewujudkan sesuatu itu tidak bisa instan, tetapi
ada proses
perjuangan yang harus dijalani, termasuk di dalamnya membawa
alat-alat untuk berkarya ke manapun pergi.
Anak jadi terbiasa dan menirukan : membawa notebook dan menulis artikel di manapun mendapat ide (= belajar produktif di sela-sela waktu jalan-jalan).
Foto ini dibuat "Dunkin Donut" - Gramedia Pandanaran Semarang
Jadi, anak diberi contoh
nyata bahwa untuk mewujudkan sesuatu itu harus ada doa, niat, persiapan, dan
kesungguhan
dalam menjalani. Anak jadi tahu ----- dan meniru ----- bahwa
ini
semua (dengan sendirinya) akan dapat mengoptimalkan
penggunaan HP, tablet, notebook, kamera, pemikiran kreatif, dan masih
banyak lagi menjadi satu rangkaian yang menghasilkan karya
yang bisa dinikmati bersama orang lain.
Memang, tidak ada yang
bisa
terwujud dengan gampang / secara otomatis begitu saja, dan anak perlu
diberi contoh nyata tentang ini.
----------
Selamat menemani anak.
Selamat memberi contoh
nyata kepada anak ----- sesuai minat dan bakat kita masing-masing ----- bahwa
segala sesuatunya perlu doa, niat, perencanaan, dan membawa
semua yang diperlukan supaya dapat bekerja / berkarya dengan
tidak ditunda-tunda.
"Menemani Anak =
Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh
Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi
Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang
Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi
Industri, dan Praktisi Perbankan.