Mesin
ketik. Ini adalah
benda yang di era serba komputer sekarang ini menjadi kuno.
Tulisan
kali ini tidak bermaksud supaya para pembaca yang budiman berbondong-bondong
membeli dan menggunakan mesin ketik. Tidak. Sebab saya pun semakin jarang
mengetik menggunakan mesin ini (meskipun di rumah, saya punya 2 : satu dengan
"gandaran" pendek dan satu dengan "gandaran panjang" yang
bisa dipakai untuk mengetik kertas folio secara "landscape". Keduanya
dalam kondisi yang bagus).
Tetapi,
tulisan ini mengajak para pembaca yang budiman untuk merenungkan nilai-nilai
(values) yang ada di balik penggunaan mesin ketik (manual) ini, utamanya dalam
kaitannya dengan menemani / mendampingi anak.
----------
Kalau
anak belajar mengetik dengan mesin ketik, ada LATIHAN MENTAL yang bisa didapat
di sini.
Mesin
ketik tidak punya menu untuk MENYISIPKAN tulisan, tidak punya menu untuk MEN-DELETE tulisan, bahkan
untuk MEMBUAT RATA KANAN saja harus dilakukan secara MANUAL / PENUH
PERHITUNGAN. Kalau tidak, maka tulisan bisa BABLAS kanan, sampai ke luar dari
kertas !
Juga,
kalau mau membuat TULISAN DI TENGAH-TENGAH KERTAS, harus dihitung dulu. Tidak
bisa otomatis seperti kalau palai MS-Word di komputer.
----------
Memang,
di balik ke-kuno-an mesin ketik, ada yang bisa digunakan untuk menemani anak
belajar hal-hal tadi : PENUH PERHITUNGAN, TIDAK ASAL PRAKTIS SAJA.
Sekali
lagi, ini bukan berarti anak harus menggunakan mesin ketik di zaman komputer
ini. Tetapi kalau kebetulan saja lampu mati, dan karena itu tidak bisa
nge-print file komputer, kalau hanya sekedar membuat surat 1 atau 2 lembar
saja, sebenarnya juga bisa memakai mesin ketik.
----------
Selamat
menemani anak.
Selamat
menemani anak menggunakan "alat-alat yang (agak) tua" / manual untuk melatih
PERHITUNGAN / PERENCANAAN, bukan asal PRAKTIS saja.
"Menemani
Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto
dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota
Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan
Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi
Psikologi Industri, dan Praktisi Perbankan.