Kalaupun kita bekerja di perusahaan swasta yang tidak mengenal "tradisi" Upacara Bendera di tempat kerja, setidaknya bisa menggunakan "pin" bendera Merah Putih yang disematkan di baju menjelang tanggal 17 Agustus.
Penggunaan "pin" yang sederhana ini secara bersama-sama di tempat kerja akan membuat suasana menjadi berbeda : setidaknya, sekali dalam setahun, semua orang "menyadari" bahwa kita ini adalah satu bangsa.
Dan, kebiasaan ini juga harus "ditunjukkan" kepada anak : bahwa karena orang tua bekerja di perusahaan swasta yang tidak ada "tradisi" Upacara Bendera, maka semua karyawan menyematkan "pin" Bendera Merah Putih menjelang tanggal 17 Agustus. Pesaan kepada anak adalah : karena di sekolah ada "tradisi" Upacara Bendera, maka harus diikuti dengan khidmat dan penuh rasa syukur; bukan cuma rutinitas dan keterepaksaan.
(Penulis adalah alumnus Latihan Kepemimpinan Pemuda Tingkat Nasional Angkatan XXII / Cibubur tahun 1990 yang diadakan oleh Kantor Menteri Pemuda dan Olah Raga Republik Indonesia - sebagai wakil dari unsur Mahasiswa Universitas Diponegoro).
--------------------
Menjelang
HUT Proklamasi Kemerdekaan R.I. selalu ada yang terasa beda. Bendera dan
umbul-umbuk Merah Putih berkibar di mana-mana. Gapura di depan jalan kampung
di-cat baru. Jalan-jalan di kampung juga diberi garis tepi dengan cat (biasanya
warna putih). Dan, teman-teman sekantor saya memasang pin / emblem Merah Putih
di dada sebelah kiri.
--------------------
Masihkan
kita mengajak anak-anak kita merasakan bahwa menjelang 17 Agustus memang
suasananya beda ?
Di zaman
yang serba mementingkan keperluan pribadi sekarang ini, membicarakan masalah
nasionalisme dan kebangsaan memang terasa aneh. Tetapi, kalau anak kita tidak
kita cerita-in dengan kisah-kisah heroik perjuangan bangsa ini, maka lambat
laun semangat kebangsaan ini akan hilang.
--------------------
Apakah kita
masih meluangkan waktu untuk menemani anak kita menghias sepedanya dengan
kertas berwarna Merah Putih ?
Apakah kita
masih "meluangkan waktu" untuk menemani anak mengikuti "karnaval
tingkat kampung" ?
Sepertinya
sederhana, tetapi anak akan "mencatat" pengalaman ini di dalam
hatinya. Menjadi kenangan yang abadi.
-----------------
Selamat
menemani anak.
Selamat
menemani anak menghias sepedanya dengan kertas warna Merah Putih untuk ikut
karnaval.
"Menemani
Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto dan
tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan
Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana
di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi
Psikologi Industri, dan Praktisi Perbankan.