Ketika saya ditanya, apakah alat peraga Ilmu / Pengetahuan Alam itu harus beli atau bisa dibuat sendiri, saya balik bertanya : itu alat peraga tentang apa ?
Saya tidak bermaksud mengecilkan arti alat-alat peraga yang dibuat secara khusus untuk memudahkan anak dalam memahami teori / konsep Ilmu / Pengetahuan Alam ----- dalam Filsafat Ilmu dan Logika, Ilmu itu berbeda dengan Pengetahuan, karena itu saya tuliskan sebagai Ilmu / Pengetahuan Alam, bukan Ilmu Pengetahuan Alam (tanpa "/"). Ilmu adalah Science, yang sifatnya lebih sistematis, dengan metode tertentu yang diakui secara ilmiah. Pengetahuan adalah Knowledge, yaitu segala hal yang diketahui berdasarkan pengalaman sehari-hari ----- karena beberapa teori / konsep perlu diperagakan dengan alat peraga yang dibeli khusus untuk itu. Contohnya : alat peraga tentang sistem tata surya.
Beberapa alat peraga dapat dibuat sendiri dengan mudah. Contoh : gelas diisi air yang diberi warna merah, kemudian ke dalamnya dimasukkan sepotong tali Pramuka warna putih) yang ujung atasnya menjuntai keluar melalui bibir atas gelas. Maka air warna merah akan terlihat merambat naik. Dan itu adalah bukti untuk peragaan kapilaritas.
Tetapi beberapa teori / konsep memang alat peraganya tidak perlu beli dan pula tidak perlu membuat sendiri. Contohnya, alat peraga tentang pesawat sederhana yang diajarkan kepada anak-anak kita di tingkat SD maupun SMP.
Kalau ada kotrek / pembuka kaleng / pembuka tutup botol di dapur kita, itu bisa kita jadikan alat peraga untuk anak.
Kalau ada tang / catut (kakatua) di rumah (biasa kita gunakan untuk mencabut paku yang sudah tertancap / dipakukan), itu pun bisa kita jadikan alat peraga untuk anak.
Cukup banyak keluarga yang punya stapler seperti terlihat pada gambar-gambar di atas. (Stapler adalah nama alatnya. Staples adalah isinya / pelurunya).
Alat tulis / kantor (yang juga terdapat di rumah) ini merupakan alat peraga serba guna. Kita dapat menggunakannya sebagai alat peraga untuk anak ketika menjelaskan pesawat sederhana.
(Dalam pelajaran Fisika alias Ilmu Fisik, yang disebut pesawat adalah semua alat yang memudahkan / meringankan pekerjaan manusia. Jadi, di sini pesawat itu tidak harus berarti pesawat terbang atau pesawat telepon).
Stapler saya sebut sebagai alat peraga serba guna, karena selain bisa dipakai untuk memperagakan pesawat sederhana, juga dapat dipakai untuk memperagakan perihal pegas.
Bahkan, anak bisa disadarkan betapa teori / konsep Fisika yang sedang dipelajari itu ternyata selama ini sudah membuat hidup manusia menjadi mudah.
Dengan demikian, ketika anak mempelajari teori / konsep Fisika, anak sudah punya gambaran nyata dan pengalaman bahwa hal itu sehari-hari sudah dia rasakan manfaatnya.
Anak dengan demikian tidak merasa belajar itu adalah berkhayal di awang-awang.
Ada manfaat lain yang bisa didapat oleh anak ketika orang tua selalu menemani anak untuk menggunakan alat sehari-hari sebagai alat peraga.
Selain anak mendapatkan gambaran nyata berdasarkan pengalaman (yang lebih memudahkan proses pemahaman daripada sekedar menghafal saja tanpa alat peraga), anak juga menjadi terbiasa untuk mengaitkan alat-alat yang ditemuinya dengan teori / konsep yang dipelajarinya di sekolah. Dengan demikian secara otomatis anak terbiasa untuk berpikir ilmiah ketika menghadapi apapun dalam kehidupan nyata sehari-hari.
Tentu saja, bukan hanya stapler yang dapat digunakan sebagai alat peraga. Telepon rumah atau handphone juga dapat digunakan sebagai alat peraga (tanpa harus membongkar / merusaknya). Juga alat-alat sehari-hari yang lainnya, seperti bel pintu, roda pagar besi, katrol pada tiang bendera, dan lain-lain.
--------------------
Selamat menemani anak.
Selamat menemani anak untuk membiasakan diri melihat alat-alat yang ditemui / dipergunakannya sehari-hari dari sudut pandang konsep / teori ilmiah yang diajarkan di sekolah. Selain itu, anak jadi lebih mudah memahami teori / konsep ilmiah yang sedang dipelajarinya, karena ada banyak sekali alat peraga yang sudah tersedia dalam kehidupan sehari-hari (meskipun wujudnya adalah barang sehari-hari, bukan alat peraga).
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna
Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor
03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial.
Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri, dan
Praktisi Perbankan.
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu
"Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific
Photography for Communication
& Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V
no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).