Rabu, 08 Agustus 2012

"MENGENALKAN" KEULETAN KEPADA ANAK






Foto-foto di atas menunjukkan kegiatan masyarakat Desa Krinjing (5 km di bawah puncak Gunung Merapi), Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, pada pukul 21.00 WIB. Foto diambil hari Selasa tanggal 7 Agustus 2012.

Tampak pada foto tersebut para penjual lombok (eceran) sedang membeli lombok dari pedagang besar. Pedagang besar datang membawa lombok dalam jumlah banyak (satu bak mobil Colt L-300 penuh).

Ini merupakan salah satu contoh kegiatan yang dapat diceritakan kepada anak kita tentang "perlunya bekerja keras dan ulet", karena sudah banyak orang lain melakukannya agar "survive" (bertahan) hidup.

--------------------

Ketika melakukan seleksi calon karyawan untuk berbagai perusahaan swasta, saya selalu mengutamakan keuletan. Kepandaian memang penting. Tetapi orang yang pandai namun tidak ulet, berdasarkan pengalaman saya, sulit untuk maju, sulit untuk diajak maju, dan sulit untuk diajak memajukan perusahaan. Sebab, orang yang tidak ulet, pada saat menemui hambatan sedikit saja, dia sudah menyerah. Padahal, hambatan itu bisa muncul di mana-mana.

--------------------

Karena apa yang terjadi di masa dewasa nantinya merupakan "terusan" dari apa yang dipupuk sejak masih anak-anak, maka penting untuk menanamkan keuletan (= jangan enak-enakan) sejak masih anak-anak,

Saya masih ingat,  ibu saya selalu mengatakan kepada saya tentang hal ini : kalau bangun pagi, jangan sampai keduluan oleh terbitnya matahari, sebab kalau keduluan oleh terbitnya matahari maka akan kehilangan rejeki.

Saya diberi wejangan ini waktu masih umur 8 tahun. Dan pesan ini saya ingat dan saya lakukan sampai sekarang.

--------------------

Ketika jalan-jalan malam (sekitar pukul 20.00, naik kendaraan) melewati Pasar Bulu Semarang (waktu masih ada, sebab sejak Mei 2012 pasar ini sudah dibongkar) atau ketika jalan-jalan pagi (sekitar pukul 05.00, naik kendaraan karena mau jalan-jalan ke luar kota di hari Minggu) melewati Pasar Karangayu Semarang, anak saya ajak untuk melihat (meski hanya sekilas) bahwa para pedagang selalu masih / sudah bekerja di luar jam buka / jam transaksi pasar. Ini perlu dilakukan umtuk melakukan PERSIAPAN, agar pada saat pasar buka, proses jual-beli barang dagangan disa dilakukan dengan lancar (= karena kelapa sudah dikupas bersih, dan sebagainya).

--------------------

Memang, selain memberikan contoh dengan melihat apa yang dilakukan oleh orang lain, kita juga perlu untuk memberikan contoh dengan apa yang kita lakukan sendiri. Istilahnya, jangan sampai anak melihat kita sebagai orang tua yang JARKONI alias ISA UJAR ORA ISA NGLAKONI (=bisa omong tapi tidak bisa menjalani / melakukan).

Pada saat kuliah hukum dan kuliah psikologi, anak saya sudah sukup besar. Sudah duduk di bangku SMP. Saya biasa mengerjakan tugas hingga pukul 01.00 dini hari. Bahkan ketika membuat tugas akhir, saya sering harus tidak tidur semalaman karena dikejar batas waktu / janjian konsultasi dengan Dosen Pembimbing keesokan harinya. Saya juga biasa fotokopi tengah malam / dini hari,lagi-lagi karena berusaha supaya tugas-tugas yang baru saja selesai saya ketik bisa selesai digandakan dan dijilid tepat waktu (= keesokan harinya sudah harus dikumpulkan). Bukannya saya tidak punya planning mengerjakan tugas jauh-jauh hari sebelumnya, tetapi kesibukan kerja membuat saya harus bisa mengerjakan tugas-tugas kuliah dalam waktu yang orang lain pada umumnya sudah tidur / belum bangun tidur.

Dan ini saya tunjukkan / saya ceritakan "value"-nya, supaya anak juga memiliki "fighting spirit" / tidak mudah menyerah.

--------------------

Selamat menemani anak.

Selamat mengajarkan "fighting spirit" / keuletan / semangat tidak mudah menyerah kepada anak lewat kegiatan yang dilakukan orang lain dan lewat contoh perbuatan kita sendiri.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing dan Praktisi Psikologi Industri serta Praktisi Perbankan.