Judul : "GIGIH" ("EKSPRESI I)
Oleh : B. Agatha Adi K, Agustus 2012
Judul : "PANTANG MAJU" ("EKSPRESI II)
Oleh : B. Agatha Adi K., Agustus 2012
Judul : "DIUJUNG PENANTIAN"
Oleh : B. Agatha, Juni 2012
Foto-foto lainnya dapat dilihat di www.domsavianpictures.blogspot.com
--------------------
Dalam berbagai kesempatan sharing dengan para orang tua murid
-----yang jelas bukan murid saya, karena saya bukan seorang guru di sebuah
sekolah. Dulu memang saya pernah menjalani tes dan sudah diterima jadi
Guru Fisika di SMA Kolese Loyola, namun karena itu belum merupakan "jalan
hidup" saya, maka saya justru menjadi Praktisi Psikologi Industri sampai
sekarang ----- maupun dengan para karyawan (sudah usia dewasa) di berbagai perusahaan, saya selalu mengatakan bahwa selain doa dan kreativitas, juga
diperlukan keuletan.
Biasanya, saya ditanya begini : keuletan itu apa ?
Lalu, lugas saja saya jawab begini : keuletan
artinya masih "berdiri tegak"
ketika yang lain sudah "rubuh".
----------
Dari pengalaman saya, keuletan itu bukan hanya perlu niat saja, tetapi juga fokus / minat / rasa senang, serta stamina tubuh / fisik yang baik.
Contoh konkritnya begini. Waktu saya masih kuliah
di Perikanan Undip (1989-1995), saya harus “nyambi” jadi salesman buku / agen asuransi / jual ikan asin / jual
kerupuk / jadi guru les privat. Jadi, kalau pagi sampai siang saya kuliah.
Kalau sore sampai malam saya kerja. Tetapi prakteknya tidak “semulus”
itu. Adakalanya konsumen minta saya temui di pagi hari
(padahal pagi
hari adalah "jatahnya" saya kuliah).
Adakalanya juga kuliah yang
berjalan sampai malam -----
bahkan sampai menginap berhari-hari ketika harus praktikum di laut di kawasan Jepara, atau bahkan sampai 3 bulan yaitu waktu Kuliah Kerja Nyata di Kabupaten Batang ----- yang "menyita" waktu (yang seharusnya) adalah untuk memberikan jasa kepada konsumen. Bagaimana mengatasinya ?
Ya dengan doa, kreativita, dan keuletan.
--------------------
Waktu saya kuliah manajemen, hukum, dan
psikologi: sama saja, hanya "dibalik". Kalau pagi sampai sore saya
kerja. Kalau sore sampai malam, saya kuliah.
Lagi-lagi, pada prakteknya "tidak semanis" itu. Selalu
saja ada kerja lembur yang "memakan" jam kuliah
sore - malam. Dan ada saja jadwal
praktikum kuliah yang dilakukan di
pagi – siang hari saat jam kerja.
Jadi, ya terpaksa ulet plus kreatif : harus bisa "menyiasati".
--------------------
Menyiasati itu misalnya begini. Kerjaan kantor saya garap
terus-menerus secara "maraton".
Termasuk ketika karyawan lain istirahat, saya tetap kerja dengan "konsentrasi dan kecepatan kerja
tinggi".
Juga, tugas-tugas kuliah sedapat mungkin saya kerjakan
secepat-cepatnya setiap kali ada
kesempatan (termasuk “kesempatan”
di sini adalah : waktu tidur di malam hari. Artinya, saya sering tidak tidur semalaman kalau memang
"harus / terpaksa ngebut" tugas kuliah).
--------------------
Anak saya baru saja menjadi juara lomba fotografi di sekolahnya.
Yang menarik
adalah : sejak anak saya ----- setiap kali -----
selesai memotret, banyak teman-teman sekolahnya yang
pesan foto (diminta
untuk dikirim ke BB temannya
atau di-taut-kan di FB
temannya). Dan, ketika anak
saya menyerahkan foto kepada
juri lomba ----- anak saya hanya
menyerahkan kepada juri lomba 2 (dua) foto dari 300-an (tiga ratusan) foto yang dibuatnya
dalam satu hari lomba fotografi
----- para guru dan juri
lomba fotografi sudah "bertanya-tanya" : foto yang mana yang akhirnya
diikutkan lomba.
Mengapa demikian ?
Karena anak saya memang punya keuletan dalam memasarkan foto-foto hasil “jepretan”-nya : langsung meng-upload foto-foto itu ke blog
pribadinya ----- www.domsavianpictures.blogspot.com. Untuk keperluan
nge-blog, foto-foto ini di-"cropp" supaya "kilobyte-nya tidak
"kebesaran" / supaya meng-uploadnya tidak ke-lama-an ----- sehingga bisa diakses
secara praktis dan gratis oleh semua
temannya, oleh semua gurunya, oleh semua orang (siapapun juga, asal bisa
komputer-an).
Meng-upload 300-an foto ke blog tentu membutuhkan kesabaran /
keuletan. Tentu saja, sebagai orang tua, saya juga mendukungnya / ikut membantu
meng-upload.
Di samping itu, dia juga
ulet dalam "melayani pesanan" dari teman-temannya : foto-foto yang dipesan supaya dikirim ke BB teman
juga langsung dikirim ke
BB temannya
itu, sedangkan foto-foto yang dipesan untuk di-taut-kan ke FB juga
langsung di-tautkan ke FB temannya. Selain itu dia juga ulet dalam membalas
"Group BB" / SMS / "status" FB temannya mengenai
pesanan foto-foto itu.
Singkat kata, di waktu
istirahat malamnya, anak saya masih menjalankan "kegiatan pendukung" untuk memasarkan hobi fotografi ini. Sementara
yang lain tidur, dia masih "bertahan" berkutat dengan "tetek
bengek" fotografi.
Jadi, memang foto-foto itu secara sosial “mudah dan sudah”
diterima teman-temannya karena memang secara
ulet sudah “dipasarkan” atau disosialisasikan.
Ketika akhirnya kedua foto yang diikutkan lomba
itu dinyatakan sebagai pemenang lomba (keduanya dinyatakan sebagai pemenang,
yang satu juara ke-2, dan satunya lagi juara ke-3), teman-teman dan juga para guru di sekolah melihat ini sebagai
hasil dari sebuah proses keuletan yang
terus-menerus.
--------------------
Selamat menemani anak.
Selamat menemani anak untuk berkegiatan dalam doa, kreativitas,
dan keuletan.
Sehingga, kalau anak kita pada saatnya nanti memiliki prestasi
----- apapun bentuknya dan betapapun sederhananya ----- hal itu bukan karena "karbitan"
tetapi karena memang merupakan buah dari doa, kreativitas, dan tentu saja keuletan.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
- Foto oleh Bernardine Agatha Adi Konstantia, siswi kelas VIII SMP Pangudi Luhur "Domenico Savio" Semarang. Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Sekolah "Gemati" SD Pangudi Luhur "Bernardus" Semarang. Mendapatkan penghargaan dalam kegiatan ekstra kurikuler Jurnalistik di SMP PL "Domenico Savio" 2011-2012. Menjadi pemenang dalam lomba-lomba fotografi intern di SMP PL "Domenico Savio" Semarang.
- Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri, dan Praktisi Perbankan.