Selasa, 08 Mei 2012

PERLUNYA PRAKTIKUM OUTBOND

 Praktikum mandiri (bukan tugas sekolah)
yang dilakukan oleh siswi kelas III SD
dengan ditemani oleh orang tuanya
"Menyenangkan dan Ilmiah"

Yang dimaksud dengan praktikum outbond di sini adalah praktikum yang dilakukan di alam terbuka, baik itu di darat, di perairan darat (kolam air tawar), di perairan payau (tambak), maupun di perairan laut. Untuk praktikum di perairan laut, bisa menggunakan kapal / perahu yang disewa.

 Unit-unit praktikum mandiri (bukan tugas sekolah)
yang dilakukan oleh siswi kelas III SD.
Orang tua berperan sebagai teman yang menceritakan 
tentang perlunya unit-unit praktikum diatur dengan rapi,
ditata sesuai perlakuan (treatmen) yang dicobakan,
difoto sebagai dokumentasi,
serta nantinya dibuat uraian tertulis plus kesimpulannya.
"Anak diajar untuk berpikir sistematis 
secara praktis dan menyenangkan. 
Bukan cuma konsep dan hafalan saja."

Mengapa praktikum outbond itu perlu ? 
  •  Membuat anak mencintai lingkungan.
  • Anak bisa melihat dan merasakan, bukan hanya membayangkan tentang materi yang dipelajari.
  • Anak bisa belajar dari pengalaman dan kesulitan teknis, yang secara nyata dialami. Hal ini tidak didapatkan dari buku teks. Contoh : anak harus mengambil sampel ikan air tawar, ikan air payau, dan ikan air asin. Pasti, tidak boleh minta bantuan orang lain. Harus ditangkap sendiri. Maka anak menghadapi dan memiliki pengalaman teknis : menangkapnya dengan apa, bagaimana supaya tidak kecebur, disimpan dalam wadah apa (supaya tidak mati ketika sampai di rumah), kalau harus membawa aerator pakai yang menggunakan baterei atau listrik, dan sebagainya.
  • Membuat anak tidak asal terima jadi / instan. Dengan demikian anak akan terbiasa berpikir dan bekerja secara urut dan sistematis.
  • Anak akan terbiasa peka dan mudah belajar dari lingkungan nyata di sekitarnya.
  • Membuat anak bersosialisasi dengan orang lain, baik itu teman sesama praktikum maupun orang-orang yang berjualan barang keperluan alat praktikum.
  • Membuat anak mempunyai rasa percaya diri bahwa dia mampu melakukan tugas ilmiah dan mengatasi berbagai kesulitan.
  • Membuat anak merasa perlu & akhirnya bisa menguasai berbagai ketrampilan pendukung, seperti fotografi, menggambar sketsa, menulis laporan dengan komputer, dan sebagainya. Semuanya ini memang diperlukan untuk membuat laporan praktikum outbond yang harus segera diselesaikan.
 Dengan melakukan praktikum mandiri (bukan tugas sekolah),
anak menjadi disiplin dan mandiri. 
Dia harus bangun pagi untuk menyirami unit-unit praktikumnya.
Kalau tidak disiplin, dia sudah diberitahu orang tuanya
(yang menemani praktikum ini) bahwa
praktikumnya akan gagal.
Anak belajar bertanggung jawab.

Catatan : Holistic Parenting siap membantu para orang tua dalam merancang Praktikum Outbond sesuai minat dan keinginan masing-masing keluarga. Dengan demikian Piknik Keluarga bisa dimodifikasi menjadi Praktikum Outbond yang menyenangkan, ada unsur ilmiah, dapat mengakrabkan keluarga, dan menumbuhkan / mengembangkan kepekaan & kreativitas anak.  

 Horeee !!! Praktikum mandiri akhirnya berhasil !!!
Anak merasa puas, karena semua itu didapatnya dengan praktikum
yang dilakukannya secara mandiri. 
Beda lho dengan cuma melihat gambar di buku !!!
Sebab di sini, anak mendapatkan "pengalaman" dan
dapat merasakan "perjuangan" selama praktikum,
dan "kegembiraan" atas hasil yang didapat.
Tanpa menghafal pun, anak sudah hafal dengan sendirinya,
karena dia "mengalami" secara langsung.

----------o0o----------