KREATIVITAS ADALAH MODAL DASAR YANG TIDAK DAPAT DITAWAR-TAWAR. Begitulah kalimat yang pernah dilontarkan oleh seorang Penulis ternama di Indonesia, Arswendo Atmowiloto. Arswendo mengakui, bahwa kreativitaslah yang membuatnya bisa menjadi penulis ternama, padahal masa kecil dan remajanya penuh dengan keterbatasan secara ekonomi (tentang hal ini, silakan baca buku dengan judul Proses Kreatif, oleh Pamusuk Eneste selaku editor).
Apakah kreativitas itu begitu penting ? Jawabannya adalah : Ya ! Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan nantinya ketika seorang anak sudah masuk ke dunia kerja, kreativitaslah yang terlihat menjadi nilai lebih. Maka, kreativitas itu sangat penting. Orang atau anak yang kreatif selalu memiliki sudut pandang dan pemecahan masalah yang baru dan orisinil. Dia tidak meniru orang lain. Dia tidak memakai cara / pemecahan yang dipakai orang lain. Dia selalu memiliki terobosan-terobosan. Baik sebagai karyawan ataupun pengusaha, kreativitas itu penting sekali. Karena itu, dia selalu menonjol (dalam arti positif).
Bagaimana caranya menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas anak ? Jawabannya adalah : temanilah anak, supaya pikirannya menjadi lebih terbuka. Tentang apa saja. Jadi, anak tidak hanya dibatasi mendapatkan pengetahuan / pelajaran dari sekolah saja. Anak bisa belajar dari apapun yang ada di sekitarnya, baik Ilmu Alam maupun Ilmu Sosial. Belajar lalu tidak lagi berarti menghafal buku pelajaran sekolah saja. Belajar itu menyenangkan, karena riil dalam hidup sehari-hari. Memecahkan masalah hidup sehari-hari. Menjawab rasa ingin tahu.
Misalnya, kalau Anda sebagai orang tua memiliki kamera digital, kenapa tidak mengadakan Tour Keluarga keliling kota (kami menyebutnya "Berburu Foto"). Anak dipercaya menjadi fotografer. Memotret objek-objek bangunan, taman, aktivitas orang, pasar ikan, pasar buah, kantor instansi pemerintah, dan sebagainya ? Tentu saja, hasil potret anak biasanya belum sempurna. Tetapi anak akan memiliki pengalaman baru, keasyikan baru, rasa percaya diri yang baru, dan sudut pandang yang baru tentang dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Inilah langkah kecil tetapi nyata untuk menumbuhkan dan mengembangkan kreativitas anak, dengan peralatan yang sudah kita punya !
-------------------
- Tulisan ini dipersembahkan oleh Tim Holistic Parenting.
- Tulisan ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi / pengalaman menjadi guru privat Susana & Constantinus sejak tahun 1989 (23 tahun lalu pada saat tulisan ini dibuat di tahun 2012).
- Tim Holistic Parenting terdiri dari :
- Susana Adi Astuti. Alumnus SMA Kolese Loyola Jurusan Biologi. Lulus Cumlaude dari Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro Semarang. Lulus Cumlaude dari Magister Manajemen Marketing STIE IPWI Jakarta. Sehari-hari berkegiatan sebagai ibu rumah tangga, sebagai teman belajar & bermain bagi anaknya, sebagai karyawati bank, dan mengelola Holistic Parenting.
- Constantinus. Alumnus SMA Kolese Loyola Jurusan Fisika. Lulus Cumlaude dari Fakultas Perikanan & Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro. Lulus Cumlaude dari Fakultas Psikologi Universitas Semarang.Ilmuwan Psikologi pada Himpunan Psikologi Indonesia no. 03-12C-0922. Lulus Cumlaude dari Magister Manajemen Marketing STIE IPWI Jakarta. Sehari-hari berkegiatan sebagai bapak rumah tangga, sebagai teman belajar & bermain bagi anaknya, sebagai praktisi psikologi industri & komunikasi, penulis, trainer, dan mengelola Holistic Parenting.
- B. Agatha Adi K. Siswa kelas 7i SMP Pangudi Luhur Domenico Savio Semarang (pada saat tulisan ini dibuat). Mantan Pemimpin Redaksi Majalah Gemati SD Pangudi Luhur Bernardus Semarang. Pendiri dan pemilik Bakso Sapi Raja Rasa, mengelola Holistic Parenting (bidang kepenulisan / jurnalistik).
- Tim Holistic Parenting menyediakan berbagai Alat Peraga / Praktikum Outbond untuk Kreativitas Anak SD & SMP.