Jumat, 11 Mei 2012

WASPADAI DONGENG BERMAKNA TIDAK JELAS


Oleh : CONSTANTINUS
(Alumnus Psikologi Universitas Semarang, 
Anggota Himpunan Psikologi Indonesia no. 03-12C-0922,
Praktisi Psikologi Industri & Komunikasi sejak tahun 2002)
 
Profesor Djamaludin Ancok, Ph.D, Guru Besar Psikologi dari Universitas Gadjah Mada, pada kuliah umum di Universitas Semarang baru-baru ini mengatakan pentingnya memilih dongeng yang baik untuk anak-anak kita. Contohnya, dongeng Kancil Mencuri Mentimun yang terkenal di Jawa Tengah, memiliki nilai / pesan yang tidak jelas. Hal ini dapat membuat seorang anak memiliki tokoh yang pintar / cerdik, padahal tokoh itu adalah pencuri. Ketika orang tua mendongeng untuk anak, harus dipilih yang tokohnya jelas-jelas dapat dijadikan contoh karena kebaikannya.

Pada kesempatan itu, Profesor Djamaludin Ancok, Ph.D juga sekaligus meluncurkan buku terbarunya. Buku dengan judul Psikologi Kepemimpinan & Inovasi ini layak untuk dibaca oleh siapapun juga, yang ingin mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang inovasi. 

Dikaitkan dengan kegiatan orang tua dalam menemani anak bermain dan belajar, buku ini juga dapat dijadikan referensi. Pada bagian terakhir buku ini terdapat pertanyaan-pertanyaan yang dapat digunakan sebagat alat untuk mengukur tingkat ke-inovatif-an kita sebagai orang dewasa / orang tua.   

Buku dengan harga sekitar Rp 50.000,- ini baru saja terbit dan layak dijadikan sebagai bahan belajar mandiri bagi para orang tua yang ingin menemani anak-anaknya, Supaya anaknya kelak dapat menjadi pemimpin yang inovatif.

Bagi para orang tua yang kebetulan tidak berlatar belakang pendidikan Psikologi atau Ilmu Kependidikan / Ilmu Keguruan, informasi tentang psikologi perkembangan anak, psikologi pendidikan, dan sejenisnya dapat diperoleh dalam Majalah Psikologi Plus. Harga majalah ini sekitar Rp 20.000,-. Terbit setiap bulan. Sebagian besar penulisnya adalah para Psikolog atau Ilmuwan Psikologi. 

Seperti halnya buku terbaru Profesor Djamaludin Ancok, Ph.D tersebut di atas, majalah Psikologi Plus juga layak dijadikan bahan belajar mandiri bagi para orang tua dalam menemai anak bermain dan belajar.   

Maaf, ini bukan iklan. Tetapi hanya informasi saja bagi orang tua yang ingin menambah pengetahuan lewat bacaan.

Selamat menemani anak. "Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".  

-----o0o-----