Rabu, 09 Mei 2012

CONTOH CERITA : "Pengalamanku dalam Menemani Anak"


ANAKKU AKHIRNYA MENJADI JURNALIS

Sebagai orang tua yang harus mencari nafkah, saya bekerja di kantor lima hari seminggu. Dari Senin sampai Jumat. Dari jam 08.00 sampai 16.00. Kalau kebetulan lembur, bisa sampai jam 21.00. Suami saya juga bekerja di sebuah perusahaan. Senin sampai Sabtu. Jam 08.00 sampai jam 17.00. Bahkan sering juga ke luar kota. Akibatnya, anak terpaksa dititipkan kepada orang tua di rumah.

Entah kenapa, secara kebetulan, pada saat anak kami kelas 3 SD (2007), tiba-tiba saja suami mempunyai ide untuk membelikan kamera biasa (bukan kamera digital) untuk anak kami. Saya setuju. Tujuannya, supaya anak punya ketrampilan memotret. Suami saya bilang, dulu dia diberi kamera oleh orang tuanya waktu kelas 2 SD (sekitar tahun 1978). 

Anak saya senang sekali karena dibelikan kamera. Karena kebetulan suami saya juga senang memotret (meskipun kameranya bukan kamera profesional), maka saya, anak saya, dan suami saya setiap hari minggu mengadakan tour keluarga keliling kota semarang. Tour ini dinamai "Berburu Foto". Temanya berganti-ganti. Kalau temanya "Berburu Foto Pasar Tradisional", maka yang difoto adalah Pasar Johar, Pasar Peterongan, Pasar Jatingaleh, dan sebagainya. Kalau temanya "Berburu Foto Kantor Instansi Pemerintah", maka yang difoto adalah Kantor Gubernur Jateng, Kantor Walikota Semarang, dan sebagainya.

Kemudian suami dan saya punya ide. Karena anak terlihat begitu bersemangat memotret, kenapa tidak kamera digital suami dan juga notebook (laptop) saya dipinjamkan kepada anak, supaya dia bisa memotret dan menyimpan foto-foto hasil pemotretannya dengan kamera digital ke dalam notebook ?

Ketika ide ini dilaksanakan, hasilnya sungguh di luar dugaan (dalam arti positif). Anak saya senang sekali memotret. Dia juga senang sekali mengedit foto hasil pemotretannya, dan menuliskan keterangan / beritanya menggunakan notebook. Dia aktif di kegiatan ekstra kurikuler Jurnalistik di sekolahnya. Bahkan, ketika sekolahnya membuat Majalah Sekolah, dialah yang menjadi Pemimpin Redaksi yang pertama. Dia juga menjadi Wartawan Juinor di sebuah surat kabar umum. Dan ketika SMP, dia aktif dalam kegiatan ekstra kurikuler sehingga mendapatkan Piala dan Piagam dari sekolahnya.

Inilah pengalaman saya. Semoga pengalaman ini menginspirasi orang tua lainnya untuk menemani anak dalam beraktivitas. Selamat menemani anak. 

"Menemani anak = mencerdaskan bangsa !"