Sabtu, 12 Mei 2012

MENGENALKAN ANAK DENGAN ORANG KREATIF



Dalam sebuah diskusi, ada seorang peserta yang sekaligus teman baik saya, mengajukan pertanyaan, "Supaya anak menjadi kreatif, apa perlu diberi cerita tentang orang-orang kreatif ?"

Pertanyaan ini menarik untuk direnungkan, terkait dengan tulisan saya di blog ini sebelumnya. Yaitu tentang pendapat Profesor Djamaludin Ancok, Ph.D yang mengatakan bahwa orang tua harus hati-hati dalam memilih cerita / dongeng untuk anak-anaknya. Salah-salah, bukannya menjadi kreatif dan baik, malah anak menjadi nakal ! Wah....

Kembali ke pertanyaan peserta diskusi tadi. Saya menjawab pertanyaan itu dengan mengutip pendapat seorang pakar psikologi kreativitas yang bernama Amabile. Dia mengatakan bahwa salah satu cara untuk meningkatkan kreativitas anak adalah dengan mengenalkannya dengan orang kreatif. Berhubungan dengan orang kreatif akan membuat anak memiliki contoh atau gambaran nyata sebagai panutan. 

Jadi, anak memang perlu diberi cerita dan dikenalkan tentang orang-orang kreatif. Pertanyaannya, orang kreatif itu yang seperti apa ?

Tentang orang kreatif itu yang seperti apa, ini tergantung dari pilihan orang tua. Orang tua dapat memilih, siapa yang menurutnya cocok untuk dijadikan bahan cerita kepada anak (atau bahkan mengenalkannya secara langsung kepada anak) tentang orang yang kreatif. Ada yang memilih tokoh Leonardo da Vinci. Ada banyak buku tentang Leonardo da Vinci yang dapat dijadikan bahan untuk bercerita kepada anak-anak. Leonardo da Vinci adalah seorang seniman sekaligus ilmuwan. Salah satu buku tentang Leonardo da Vinci diperlihatkan pada foto di atas.

Tetapi kemudian muncul pertanyaan berikutnya, "Kalau saya tidak senang membaca buku, di mana saya bisa menemukan orang kreatif untuk diceritakan kepada anak ?". Pertanyaan ini sungguh-sungguh diajukan oleh seorang teman baik saya. Dia ini suka sekali ngobrol. Tetapi tidak suka membaca buku. Kalau membaca koran, majalah, atau internet masih oke. 

Untuk orang tua seperti teman saya ini (yang tidak suka membaca buku), masih ada jalan keluar. Siapa yang tidak kenal Spongebob ? 





Ya. Hampir setiap anak sekarang ini mengenal tokoh kartun ini. Nah, orang tua dapat memperkenalkan orang kreatif kepada anak dengan perantaraan tokoh kartun ini. Orang kreatif itu adalah Stepehen Hillenburg. Fotonya ada di gambar atas. Dia adalah orang yang kuliah di bidang Ilmu Kelautan. Tetapi dia juga punya hobi menggambar. Maka setelah lulus kuliah Ilmu Kelautan, dia justru kuliah Ilmu Animasi (ilmu untuk menggambar film kartun. Sederhananya begitu). Dia memiliki dua hal yang unik : Ilmu Kelautan dan Ilmu Animasi / Menggambar Kartun. Maka dengan kreativitasnya, digabungkannyalah kedua kemampuan itu, menjadi sesuatu yang unik dan orisinil. Film Kartun Spongebob. Bahkan nama perusahaannya pun unik : United Plankton Pictures.

Di mana bisa mengetahui cerita tentang Stephen Hillenburg dan proses kreatifnya ? Bisa dicari di Google. (Jadi, tidak harus baca buku yang tebal-tebal !)

Contoh di atas diambil karena menggunakan kedekatan anak dengan film kartun Spongebob. Tentu saja, di Indonesia sendiri ada banyak sekali orang kreatif, yang bisa dijadikan bahan cerita kepada anak. Atau bahkan diperkenalkan secara langsung. (Saya kenal seseorang yang bernama Prie GS. Kreatifnya minta ampun. Saya sering bercerita tentang dia kepada anak saya. Semoga ketularan kreatifnya). 

Yang perlu diingat : Jangan memaksa anak untuk mengagumi tokoh kreatif (menurut orang tuanya) yang karyanya belum bisa dipahami / diterima oleh si anak. Lebih baik memperkenalkan tokoh kreatif yang karyanya sudah familiar dengan anak. Misalnya ya pencipta Spongebob. Atau yang sejenisnya.

Selamat bercerita untuk anak. Selamat mendongeng. Selamat menemani anak.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0-----


  • Tulisan ini dipersembahkan kepada para Ibu dan Bapak yang berkemauan keras untuk menemani anak-anaknya dalam bermain dan belajar.
  • Tulisan ini dipersembahkan oleh Tim Holistic Parenting.
  • Apabila ada pertanyaan, bisa mengirim SMS ke 085 741 6400 99. Atau per telepon juga boleh. Atau mampir saja ke Jl. Anjasmoro V no. 24 Semarang.