Anak seringkali mencoba untuk berkreasi.
Misalnya, dengan menyusun kertas seperti ini.
Kertas-kertas itu disusun rapi,
kemudian dia foto dengan kamera digital
(setidaknya, anak sudah
diajari supaya dapat menggunakan
dengan benar / tidak rusak).
Kalau orang tua ingin bisa ngobrol enak dengan anak sebagai
teman,
maka orang tua harus bisa menikmati kreasi dan kesukaan anak seperti ini.
--------------------
Seorang
teman bertanya kepada saya, apakah saya tidak pernah kehabisan ide untuk
menulis di blog ini.
"Tentu
pernah," jawab saya. "Dan bukan hanya sekali - dua kali".
"Lalu
?" tanyanya lagi.
"Saya
berdoa, mohon ilham. Dan tetap menulis," jawab saya.
--------------------
Saya
sebenarnya bertanya-tanya di dalam hati : apa yang membuat teman ini bertanya
seperti itu ?
Tetapi,
itu akhirnya terjawab juga.
"Kalau
dekat anak, saya sering bingung harus ngobrol tentang apa," kata teman ini
kemudian. “Saya kehabisan ide”.
"Ngobrol
saja tentang Kupu Biru-nya Slank atau Tak Sempurna-nya Bondan Prakoso,"
jawab saya.
Dan,
sudah saya duga, teman saya bertanya, "Apa itu ?"
"Judul
lagu," kata saya. “Lagu zaman sekarang”.
--------------------
Ibu-Ibu
dan Bapak-Bapak Yth.,
Tentu
saja, saya yang berusia 42 tahun sebenarnya lebih akrab dengan lagu-lagunya The
Cranberries seperti Animal Instink. Atau lagunya Base Jam yang berjudul
Bermimpi.
Waktu
Base Jam sedang
terkenal dengan lagu itu, saya masih kerja di Bank BNI Semarang. Pacar saya
(sekarang jadi istri saya) kerja di Bank Eksekutif (sekarang jadi Bank Pundi)
di Jakarta. Setiap Jumat malam saya naik kereta api dari Stasiun Tawang (dekat
kantor di mana saya bekerja) ditemani lagu-lagu Base Jam. Waktu itu, bentuknya
masih kaset. Diputar pakai tape kecil. Namanya Walkman, buatan Sony.
--------------------
Bukan
berarti di umur 40-an saya masih suka dengan musik nge-rock. Tapi ketika anak
saya suka (dan minta dibelikan) album lagunya Superman is Dead, saya bukan
hanya membelikan. Tetapi juga mendengarkannya, bersama anak saya. Kemudian,
saya bisa ngobrol tenyang Superman is Dead. Dan juga tentang banyak hal
lainnya.
Intinya,
anak merasa ditemani. Kita menyesuaikan diri untuk menikmati apa yang dinikmati
anak kita. Dari situ, tercipta suasana yang mendukung anak kita untuk ngobrol-ngobrol
enak dengan kita.
--------------------
"Jadi,
saya mesti ikut mendengarkan lagu kesukaan anak ?" tanya teman saya pada
akhirnya.
"Bukan
begitu. Tapi kita harus selalu setia menemani anak. Bahkan ketika kehabisan ide mau ngobrol tentang apa. Yang
penting : berdoa. Sambil lihat ini
itu. Dari situ, akan muncul proses ngobrol enak dengan anak," kata saya.
Teman
saya mengangguk-anggukkan kepala.
Semoga
ada bahan obrolan atau tidak, dia tetap setia menemani anak. Dan dari situ,
justru akan muncul bahan obrolan.
-------------------
Selamat
menemani anak.
Bahkan,
ketika sedang tidak
yakin harus ngobrol tentang apa dengan anak. Sebab, obrolan enak itu nanti akan
muncul dengan sendirinya. Tentu, asalkan kita selalu terbuka untuk menikmati
hal-hal baru. Hal-hal yang sedang dinikmati anak kita.
"Menemani
Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
·
Foto oleh B. Agatha Adi K.
(saat itu usia 8 tahun).
· Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi
anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-13D-0922. Sarjana di bidang Ilmu
Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing
dan praktisi (Komisaris Independen) perusahaan perbankan.