Selasa, 10 Juli 2012

MENEMANI ANAK SEKALIGUS MENYEHATKAN RAGA DAN JIWA

Gambar 1. Bougenville di Lapangan Tri Lomba Juang - Mugas Semarang

Gambar 2. Bougenville di Lapangan Tri Lomba Juang - Mugas Semarang

Gambar 3. Bougenville di depan Gereja Katedral - Randusari Semarang

Jalan kaki merupakan salah satu olah raga kesukaan saya yang masih saya lakukan sampai sekarang. Dan ketika saya olah raga jalan kaki, saya melihatnya sebagai jalan-jalan juga. 

Biasanya, setiap hari Minggu pagi saya jalan kaki sendirian selama 1 atau 1,25 jam dari rumah saya (di Jalan Anjasmoro) melewati Tugu Muda, lalu sampai di Simpang Lima, lalu berhenti di Kampus Universitas Diponegoro - Pleburan (tepatnya : di lapangan basket). 

Di lapangan basket itu, anak dan istri saya sudah menunggu sambil main basket (cuma berdua, di lapangan yang dekat jalan masuk kampus. Kalau di lapangan basket yang satunya, biasanya sudah dipakai oleh banyak orang lain). 

Nah, setelah kami ketemu di lapangan basket, sambil istirahat dan minum air putih (orang menyebutnya "Aqua", apapun mereknya), kami bisa ngobrol-ngobrol tentang banyak hal di sana. Juga membuat lelucon-lelucon dan kemudian tertawa terbahak-bahak bersama. 

--------------------

Hari Jumat tanggal 6 Juli 2012 yang lalu, saya sedang cuti kerja (tetapi istri tidak. Dia tetap ngantor). 

Karena kebetulan anak saya juga sedang liburan sekolah, maka pagi itu kami (anak saya dan saya) setelah mengantar istri ke kantor, niat mau olah raga jalan kaki di Lapangan Tri Lomba Juang - Mugas Semarang. 

Kebetulan karena bukan hari Minggu, maka lapangan tidak terlalu ramai dengan orang yang berolah raga. Memang ada yang berolah raga, tetapi tidak sebanyak kalau hari Minggi pagi (selain jalan kaki dari rumah ke Undip Pleburan, sesekali keluarga kami juga olah raga jalan kaki di Lapangan Tri Lomba Juang - Mugas ini). 

Menariknya, justru karena lapangan tidak terlalu ramai, kami jadi bisa mengamati dan membahas tentang macam-macam hal yang ada di sekitar / di tepi lapangan (sambil tetap olah raga jalan kaki "muter-muter" mengelilingi lapangan). Tentang tanaman bougenville yang ditanam di tepi tanaman. Tentang macam-macam pohon yang akarnya menahan tebing di sekeliling lapangan supaya tidak longsor. Tentang air yang mengalir kecil di tebing pinggir lapangan. Dan seterusnya. 

Beberapa kali kami berhenti jalan kaki sejenak (kami berdua bukan atlet, jadi olah raga jalan kaki juga "nyantai" saja. Yang penting "dapat keringat") untuk mengamati dan membahas betapa indahnya tanaman bougenville yang sedang mekar berkembang. Bahwa pada saat berkembang jumlah bunganya sama banyaknya dengan jumlah daun-daunnya. Bahwa bentuk bunga bougenville itu sama dengan bentuk daunnya, yang beda hanya warnanya (daunnya hijau, sedangkan bunganya warna-warni) serta ketebalannya (daunnya sedikit lebih tebal, sedangkan daunnya agak lebih tipis).

Masih tentang bougenville : bunganya ada yang warnanya oranye, ada yang warnanya ungu muda, ada juga yang kombinasi keduanya. 

Kami bukan hanya melihat sepintas. Kami berhenti, mengamati, memegang, membahas bunga-bungaan dan daun-daunan itu. 

Dan entah kenapa, tiba-tiba saja saya merasa senang. Mungkin karena anak saya jadi senang bisa mendapat tambahan cerita pengetahuan tentang bunga dan daun sambil berolah raga pagi. Mungkin juga karena saya sendiri terharu bahwa dengan menemani anak melihat dan mengamati yang ada di sekitar saya, saya seperti diingatkan bahwa ada begitu banyak hal-hal indah dan gratis yang dapat dinikmati dalam hidup ini (dalam hal ini : bunga-bunga yang tumbuh di sekeliling lapangan, air yang mengalir menetes pada tebing di pinggir lapangan, dan masih banyak lagi).

Olah raga jadinya tidak saja menyegarkan raga (badan), tetapi juga menyegarkan jiwa.

--------------------

Selamat menemani anak.

Selamat menemani anak berolah raga sambil mengamati dan membahas apa saja yang ada di sekeliling kita. Yang membuat kita segar bukan saja dalam hal raga, tetapi juga jiwa. Masih ada banyak hal di sekitar kita yang dapat kita nikmati secara gratis. Seperti bunga bougenville yang tumbuh di sekeliling lapangan olah raga misalnya. 


"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".


-----o0o-----

  • Foto dan tulisan oleh Constantinus, Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922, Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial.
  • Gambar (1) dan (2) adalah foto bunga bougenville di Lapangan Tri Lomba Juang - Mugas Semarang. Gambar (3) adalah foto bunga bougenville  di depan Gereja Katedral - Randusari Semarang (sekedar menggambarkan betapa indahnya tanaman bougenville di berbagai tempat ketika sedang berbunga).Bunga bougenville di Lapangan Tri Lomba Juang - Mugas Semarang didominasi warna oranye, sedangkan  bunga bougenville di depan Gereja Katerdral - Randusari Semarang didominasi warna ungu muda. 
  • Terima kasih kepada Psikolog Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si (psikolog klinis di Rumah Sakit Elisabeth Semarang) yang setiap hari menjadi pembaca setia Blog Holiparent ini, selalu memberikan support lewat SMS kepada saya, dan bahkan mempromosikan Blog Holiparent ini ke berbagai kalangan / organisasi profesi setiap kali beliau ada kesempatan rapat, seminar, dan sebagainya. Semoga Psikolog Probowatie selalu dalam berkat dan lindungan Tuhan YME, dan semakin banyak Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang tergerak untuk menemani anaknya secara lebih intensif.