Maksudnya
begini. Anak memang kita ajak piknik ke tempat tertentu, untuk melihat objek
wisata tertentu. Katakanlah itu (misalnya) Candi Borobudur.
Nah,
objek tujuan wisata itu bisa kita nikmati dengan "sukses" karena ada
"hal-hal tertentu" yang ikut menentukan kebersihan dan
keindahannya. "Hal-hal tertentu" itulah yang bukan merupakan objek
tujuan wisata, tetapi anak kita justru kita ajak untuk
memperhatikannya. Untuk menghargainya. Untuk merenungkan nilai-nilainya.
Katakanlah
(misalnya) bahwa itu adalah pekerjaan tukang sapu di kawasan Candi
Borobudur. Bayangkan, kalau mereka tidak bekerja dengan baik, maka kawasan
candi akan kotor. Dan piknik kita akan jadi tidak nyaman.
Memang,
mereka melakukan itu karena mereka kerja dibayar untuk itu. Tetapi, ada baiknya
juga buat anak kita kalau kita mengajak dan menemani mereka untuk peduli dengan sekedar
mengobrol sejenak, bukan ? (Ngobrolnya jangan lama-lama, nanti kerjaan mereka
tidak kunjung selesai....). Misalnya, mulai jam berapa mereka sudah mulai
kerja. Mereka harus menyapu bagian yang mana saja. Kapan mereka libur. Dan
sebagainya.
----------
Gambar
di atas adalah foto petugas kebersihan di Candi Borobudur yang sudah mulai
menyapu sejak pukul 05.30 pagi. Setiap hari. Mereka inilah yang membuat kita
bisa nyaman jalan-jalan di tempat tujuan wisata yang bersih dan indah.
Sedangkan
gambar di bawah adalah petugas loket karcis Candi Borobudur yang juga mulau
pukul 05.30 sudah bersiap-siap termasuk membersihkan kaca-kaca loket (loket dibuka mulai pukul 06.00).
Apa sih yang bisa dipelajari anak kita dari hal-hal seperti ini ?
Yang bisa dipelajari adalah : bahwa disiplin itu perlu. Bahwa tidak datang terlambat itu perlu. Bahwa bersiap-siap sebelum memulai pekerjaan itu perlu. Supaya nyaman. Supaya hasilnya menyenangkan orang lain. Supaya langganan senang. (Ini memang tentang bisnis / pekerjaan. Tetapi pandangan dan sikap seperti ini harus ditanamkan sejak masa kanak-kanak karena hidup itu suatu kontinum. Artinya, apa yang ditanamkan pada masa kanak-kanak, itulah yang nantinya juga dibawa sampai masa dewasa).
Supaya anak bisa lebih menghargai pekerjaan yang sederhana, karena yang sederhana itu juga merupakan bagian dari sistem kerja yang besar. Supaya anak juga bisa melihat dan merasakan bahwa disiplin dan datang pagi serta bersiap-siap sebelum melakukan kerja itu membuat pekerjaan menjadi baik (orang Jawa bilang "ora kemrungsung" yang artinya "tidak tergesa-gesa; kalau kerja itu harus terencana dan terlaksana dengan rapi dan teratur").
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
- Foto dan tulisan oleh Constantinus. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial.