Minggu, 14 Oktober 2012

MEMBAWA ALAT, MENGANTISIPASI WAKTU MENUNGGU



Saya sedang duduk di Cafe Bandara Ngurah Rai Denpasar (Bali) ----- ditemani segelas (tepatnya : segelas plastik) juice semangka ----- Sabtu sore itu (13 Oktober 2012) menunggu pesawat Garuda yang akan membawa saya terbang ke Yogya, ketika mata saya tiba-tiba tertuju pada seorang gadis berkaos biru.

Bukan karena dia adalah gadis bule dari luar negeri. Bukan. Tetapi karena sambil menunggu ----- entah menunggu apa ----- dia mengeluarkan Ukulele yang dibawanya, dan pelan-pelan memainkannya sambil duduk di Cafe Bandara itu.

--------------------

Masih menunggu, tanpa melakukan sesuatu, memang cukup menjemukan. Dan contoh yang tidak cerdas bagi anak.

Maka, saya meng-apresiasi gadis bule berkaos biru yang mengisi waktu dengan memainkan alat musik Ukulele itu. Bisa saja, Ukulele itu memang baru saja dibelinya, sehingga sambil menunggu, dia memainkannya. Toh itu tidak mengurangi penghargaan saya karena bagaimana pun dia sudah mengisi waktunya tidak dengan sekedar bengong.

--------------------

Saya selalu membawa alat tulis elektronik ke mana pun saya pergi. Bisa jadi itu handphone QWERTY untuk menulis artikel. Atau tablet komputer. Atau notebook. (Dulu sebelum komputer / notebook dan sejenisnya populer, saya bahkan membawa mesin ketik ke mana pun pergi. Itu saya pakai untuk menulis artikel, sebab saya punya kelemahan : tidak bisa menulis banyak kalau hanya pakai bolpoin).

--------------------

Saya punya seorang teman yang ke mana-mana membawa buku bacaan. Dia bilang, sambil menunggu, dia mengisi waktu dengan membaca. Daripada bengong.

Dulu, saya juga selalu membawa harmonika ke mana pun saya pergi. Meski sederhana, saya bisa sedikit-sedikit mencipta lagu untuk diri saya sendiri (dan perusahaan yang pesan untuk dibuatkan Lagu Mars Perusahaan). Intinya, barang-barang ini kita bawa supaya kita bisa mengisi waktu ketika terpaksa (harus) menunggu, karena menunggu itu pada kenyataannya tidak bisa ditiadakan / dihindari.

--------------------

Selamat menemani anak.

Selamat menemani anak untuk membawa barang-barang yang bisa dipakai untuk mengisi waktu luang. Ini berarti sudah mendidik anak untuk bersikap antisipatif terhadap keadaan / apa yang akan dihadapinya. Dengan demikian anak terbiasa untuk memiliki perencanaan menghadapi hal yang tidak diinginkan / direncanakan, dalam hal ini : menunggu.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----


CONSTANTINUS (pengelola HOLIPARENT) adalah lmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri & Komunikasi, dan Praktisi Perbankan.
 
 
  
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu "Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific Photography for  Communication & Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).