Saya sedang duduk di
Cafe Bandara Ngurah Rai Denpasar (Bali) ----- ditemani segelas (tepatnya :
segelas plastik) juice semangka ----- Sabtu sore itu (13
Oktober 2012) menunggu pesawat Garuda yang akan membawa saya terbang ke Yogya,
ketika mata saya tiba-tiba tertuju pada seorang gadis berkaos biru.
Bukan karena dia
adalah gadis bule
dari luar negeri. Bukan. Tetapi karena sambil menunggu -----
entah menunggu apa ----- dia mengeluarkan Ukulele yang dibawanya, dan
pelan-pelan memainkannya sambil duduk di Cafe Bandara itu.
--------------------
Masih menunggu, tanpa
melakukan sesuatu, memang cukup menjemukan.
Dan contoh yang tidak cerdas bagi anak.
Maka, saya
meng-apresiasi gadis bule berkaos biru yang mengisi waktu dengan memainkan alat
musik Ukulele itu. Bisa saja, Ukulele itu memang baru saja dibelinya, sehingga
sambil menunggu, dia memainkannya. Toh itu tidak mengurangi penghargaan saya
karena bagaimana pun dia sudah mengisi waktunya tidak dengan sekedar bengong.
--------------------
Saya selalu membawa alat
tulis elektronik ke mana pun saya pergi. Bisa jadi itu handphone QWERTY
untuk menulis artikel. Atau tablet komputer. Atau notebook. (Dulu sebelum
komputer / notebook dan sejenisnya populer, saya bahkan membawa mesin ketik ke
mana pun pergi. Itu saya pakai untuk menulis artikel, sebab saya punya
kelemahan : tidak bisa menulis banyak kalau hanya pakai bolpoin).
--------------------
Saya punya seorang
teman yang ke mana-mana membawa buku bacaan. Dia bilang, sambil menunggu, dia
mengisi waktu dengan membaca. Daripada bengong.
Dulu, saya juga selalu
membawa harmonika ke mana pun saya pergi. Meski sederhana, saya bisa
sedikit-sedikit mencipta lagu untuk diri saya sendiri (dan perusahaan yang
pesan untuk dibuatkan Lagu Mars Perusahaan). Intinya, barang-barang ini kita
bawa supaya kita bisa mengisi waktu ketika terpaksa (harus) menunggu, karena
menunggu itu pada kenyataannya tidak bisa ditiadakan / dihindari.
--------------------
Selamat menemani anak.
Selamat menemani anak
untuk membawa barang-barang yang bisa dipakai untuk mengisi waktu luang. Ini
berarti sudah mendidik anak untuk bersikap antisipatif terhadap keadaan / apa
yang akan dihadapinya. Dengan demikian anak terbiasa untuk memiliki perencanaan menghadapi
hal yang tidak diinginkan / direncanakan, dalam hal ini : menunggu.
"Menemani Anak =
Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu
"Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific
Photography for Communication
& Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V
no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).