Senin, 15 Oktober 2012

MENEMANI ANAK DENGAN CERITA TENTANG LOGIKA BERPIKIR PRAKTIS


Bli Dewa dari Gianyar, Bali, 
sedang menceritakan pengalaman-pengalaman praktis 
dalam dunia pariwisata di Bali. 

Cerita-cerita yang kita dapatkan dalam pekerjaan sehari-hari, 
bisa kita ceritakan kepada anak (sesuai usia dan daya tangkap anak) 
yang intinya supaya anak jadi terbiasa menggunakan 
logika berpikir dalam kehidupan sehari-hari.




Suatu ketika saya berkesempatan ngobrol dengan Bli Dewa (dalam Bahasa Jawa : Mas Dewo) yang asli Bali. Bukan tentang objek wisata, tetapi tentang strategi wisata, yang artinya tentang logika meng-kreasi suatu barang atau jasa sehingga orang banyak mau membelinya.

Di Bali, orang jarang ber-demo ria. Mana ada orang yang mau piknik ke suatu tempat yang sering ada demonstrasi / unjuk rasa di sana, ada pemogokan, ada kemacetan / jalan yang ditutup di sana-sini, dan sebagainya.

Di Bali, secara umum semua orang (masyarakat) sudah mempunyai mentalitas & kesadaran untuk memberikan penjelasan kepada turis yang bertanya kepadanya, dan juga bisa ber-Bahasa Inggris meskipun ada yang sangat lancar dan ada pula yang cuma sedikit-sedikit. Karena itu pula masyarakatnya tidak mudah emosi kalau ada mobil turis yang salah jalan dan bikin macet lalu lintas.

"Pernah juga, dulu sekali, ada demo. Demonya tidak terlalu besar. Tetapi efeknya sangat terasa. Turis yang datang ke Bali jadi sedikit. Sepi. Kami belajar dari itu, karena turisme adalah penghidupan bagi banyak orang di sini," kata Bli Dewa. 

--------------------


Bli Wawan (sepupu Bli Dewa) sedang memotret turis 
di Kaki Gunung Agung, Bali.

Kalaupun kita sudah beberapa kali berkunjung ke suatu tempat wisata ----- untuk saya misalnya, karena kewajiban mendampingi karyawan dari sebuah perusahaan swasta sekaligus memberikan training bagi mereka ----- bukan berarti tidak ada hal baru yang bisa kita pelajari dan kemudian kita jadikan bahan cerita / pembelajaran untuk menambah wawasan bagi anak kita di rumah.

----------

Apa yang bisa dipelajari anak dari cerita tentang obrolan orang tuanya dengan berbagai orang (yang baru dijumpai) seperti ini ?

Pertama, anak akan tahu (dan anak cenderung mencontoh orang tuanya) bahwa dalam banyak kesempatan kita bisa banyak belajar / menambah pengetahuan. Menambah pengetahuan itu tidak hanya dari buku / bacaan saja.

Kedua, sejak kecil anak akan belajar tentang berpikir logis / berpikir dengan logika yang benar. Bukan berpikir yang mengedepankan apa yang disukainya. Dalam contoh percakapan dengan Bli Dewa di atas, anak akan tahu (dari cerita orang tuanya) bahwa ketika akan membuat tempat wisata, kita harus berpikir logis tentang hal apa saja yang harus dan hal apa saja yang tidak boleh, supaya para turis berbondong-bondong datang ke suatu tempat wisata.

--------------------

Sebenarnya, apa yang saya tuliskan kali ini bukan hanya disebabkan pertemuan saya dengan Bli Dewa (dan juga Bli Wawan, sepupu Bli Dewa) di Kaki Gunung Agung, di Sungai Telaga Waja, Bali, tetapi juga keprihatinan saya bahwa saya masih saja menemui di banyak perusahaan swasta : para karyawan (bahkan ada yang jadi Manajer atau Direktur) yang pendidikannya tinggi (ada seorang yang saya kenal yang punya 2 gelar Sarjana plus 1 gelar Magister plus 1 gelar Profesi) yang ternyata dalam menjalankan tugas pekerjaannya logika berpikirnya jungkir balik.

Dengan menceritakan kepada anak pengalaman-pengalaman kita (orang tua) dalam perjumpaan dengan kenalan-kenalan yang baru saja kita jumpai dan belajar banyak tentang logika praktis dari mereka, semoga anak sudah bisa memiliki wawasan dan sudah terbiasa melihat segala sesuatu dari sudut pandang logika praktis.

--------------------

Selamat menemani anak.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----


CONSTANTINUS (pengelola HOLIPARENT) adalah lmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri & Komunikasi, dan Praktisi Perbankan.
 
 
  
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu "Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific Photography for  Communication & Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).