Bli Dewa dari Gianyar, Bali,
sedang menceritakan pengalaman-pengalaman praktis
dalam dunia pariwisata di Bali.
Cerita-cerita yang kita dapatkan dalam pekerjaan sehari-hari,
bisa kita ceritakan kepada anak (sesuai usia dan daya tangkap anak)
yang intinya supaya anak jadi terbiasa menggunakan
logika berpikir dalam kehidupan sehari-hari.
Suatu ketika saya
berkesempatan ngobrol dengan Bli Dewa (dalam Bahasa Jawa : Mas Dewo) yang asli
Bali. Bukan tentang objek wisata, tetapi tentang strategi wisata, yang artinya tentang logika meng-kreasi suatu
barang atau jasa sehingga orang banyak mau membelinya.
Di Bali, orang jarang
ber-demo ria. Mana ada orang yang mau piknik ke suatu tempat yang sering ada
demonstrasi / unjuk rasa di sana, ada pemogokan, ada kemacetan / jalan yang
ditutup di sana-sini, dan sebagainya.
Di Bali, secara umum
semua orang (masyarakat) sudah mempunyai mentalitas
& kesadaran untuk memberikan penjelasan kepada turis yang bertanya
kepadanya, dan juga bisa ber-Bahasa
Inggris meskipun ada yang sangat lancar dan ada pula yang cuma
sedikit-sedikit. Karena itu pula masyarakatnya tidak mudah emosi kalau ada mobil turis yang salah jalan dan bikin
macet lalu lintas.
"Pernah juga,
dulu sekali, ada demo. Demonya tidak terlalu besar. Tetapi efeknya sangat
terasa. Turis yang datang ke Bali jadi sedikit. Sepi. Kami belajar dari itu,
karena turisme adalah penghidupan bagi banyak orang di sini," kata Bli
Dewa.
--------------------
Bli Wawan (sepupu Bli Dewa) sedang memotret turis
di Kaki Gunung Agung, Bali.
Kalaupun kita sudah
beberapa kali berkunjung ke suatu tempat wisata ----- untuk saya misalnya,
karena kewajiban mendampingi karyawan dari sebuah perusahaan swasta sekaligus
memberikan training bagi mereka ----- bukan berarti tidak ada hal baru yang bisa kita pelajari dan
kemudian kita jadikan bahan cerita /
pembelajaran untuk menambah wawasan
bagi anak kita di rumah.
----------
Apa yang bisa
dipelajari anak dari cerita tentang obrolan orang tuanya dengan berbagai orang
(yang baru dijumpai) seperti ini ?
Pertama, anak akan
tahu (dan anak cenderung mencontoh orang tuanya) bahwa dalam banyak kesempatan kita bisa banyak belajar / menambah
pengetahuan. Menambah pengetahuan itu tidak
hanya dari buku / bacaan saja.
Kedua,
sejak kecil anak akan belajar tentang berpikir logis / berpikir dengan logika yang benar. Bukan berpikir
yang mengedepankan apa yang disukainya. Dalam contoh percakapan dengan Bli Dewa
di atas, anak akan tahu (dari cerita orang tuanya) bahwa ketika akan membuat
tempat wisata, kita harus berpikir logis
tentang hal apa saja yang harus dan
hal apa saja yang tidak boleh, supaya
para turis berbondong-bondong datang ke suatu tempat wisata.
--------------------
Sebenarnya, apa yang
saya tuliskan kali ini bukan hanya disebabkan pertemuan saya dengan Bli Dewa
(dan juga Bli Wawan, sepupu Bli Dewa) di Kaki Gunung Agung, di Sungai Telaga
Waja, Bali, tetapi juga keprihatinan saya
bahwa saya masih saja menemui di banyak perusahaan swasta : para karyawan
(bahkan ada yang jadi Manajer atau Direktur) yang pendidikannya tinggi (ada
seorang yang saya kenal yang punya 2 gelar Sarjana plus 1 gelar Magister plus 1
gelar Profesi) yang ternyata dalam menjalankan tugas pekerjaannya logika berpikirnya jungkir balik.
Dengan menceritakan
kepada anak pengalaman-pengalaman kita (orang tua) dalam perjumpaan dengan
kenalan-kenalan yang baru saja kita jumpai dan belajar banyak tentang logika praktis dari mereka, semoga anak
sudah bisa memiliki wawasan dan sudah terbiasa melihat segala sesuatu dari sudut pandang logika praktis.
--------------------
Selamat menemani anak.
"Menemani Anak =
Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
CONSTANTINUS (pengelola HOLIPARENT) adalah lmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri & Komunikasi, dan Praktisi Perbankan.
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu
"Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific
Photography for Communication
& Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V
no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).