Selasa, 23 Oktober 2012

BELAJAR FISIKA DI KOLAM RENANG



 
Belajar tentang pelajaran sekolah selain dilakukan di sekolah, di rumah, juga bisa dilakukan di kolam renang. Misalnya, belajar tentang Hukum Archimedes.

Kebetulan anak, istri, dan saya sama-sama gemar berenang. Kalau saya dan istri, karena dulu kuliah di Perikanan Universitas Diponegoro dan untuk melakukan Praktikum memang diperlukan kemampuan renang (kalau Praktikum, renangnya di laut, di sungai atau muara sungai; tidak mungkin di kolam renang), maka berenang memang merupakan kesenangan sekaligus kemahiran dasar yang harus dikuasai.

Pada saat berenang di kolam renang itulah, biasanya saya bercerita kepada anak tentang materi pelajaran Fisika yang ada kaitannya dengan air. Misalnya, tentang Hukum Archimedes.

Konon katanya, suatu ketika Archimedes diberi tugas untuk menentukan, mana mahkota raja yang asli (terbuat dari emas) dan mana mahkota raja yang palsu (terbuat dari emas palsu). Tetapi mahkola itu tidak boleh dibongkar / dirusak untuk melihat apakah terbuat dari emas (mahkota raja yang asli) atau tidak (mahkota raja yang palsu).

Archimedes berpikir keras. Bahkan pada saat dia sedang mandi (saat itu, kalau mandi pasti berendam di dalam wadah air untuk mandi). Dan ketika tiba-tiba saja Archimedes mendapat ide bagaimana menentukan asli tidaknya mahkota, maka dengan gembira Archimede berteriak kegirangan, "Eureka!" sambil berlari-lari ke luar rumahnya. Sampai-sampai Archimede lupa bahwa dia masih telanjang ! 

Apa yang dipikirkan oleh Archimedes ?

Ternyata fakta bahwa apabila suatu benda dimasukkan ke dalam air, maka benda itu akan mendapat gaya tekan ke atas oleh air (disebut Gaya Archimedes) berbanding lurus (sebanding) dengan volume air yang dipindahkan oleh benda itu.

Secara Fisika, rumusnya adalah F = (berat jenis air) X (percepatan gravitasi) X (volume); di mana F adalah Gaya Archimedes.

Cerita tentang Gaya Tekan ke Atas ( disebut Gaya Archimedes) yang dilakukan oleh air terhadap benda yang terendam air ini memang lebih menarik dan lebih mudah dicerna oleh anak ketika diceritakan di kolam renang.

Dan apa gunanya untuk berenang ?

Dengan prinsip Gaya Archimede itu, anak langsung bisa membuktikan bahwa dengan berdiam diri saja sambil menikmati Gaya Archimedes yang ada di kolam renang, maka tubuh anak otomatis akan mengapung. Dengan demikian anak tinggal menggerakkan kaki dan tangan, maka anak sudah bisa berenang.

Semudah itukah berenang ?

Saya katakan, "Ya !", karena buktinya memang demikian.

Dengan menerapkan Gaya Archimedes di kolam renang, maka anak langsung belajar dua hal dengan mudah :

(1) Fisika tentang Gaya Archimedes (meski di sekolah mungkin belum diajarkan, tidak masalah...karena ini memang langsung dapat dipahami dalam kenyataan sehari-hari),

(2) Berenang jadi lebi mudah (terutama meng-apung-kan badan yang bagi banyak orang yang baru belajar renang dirasa sulit sekali, karena tidak mencoba merasakan Gaya Archimedes yang ada di kolam renang).

Selamat menemani anak.

Selamat menemani anak menjadi ilmiah dengan mudah dalam hidup sehari-hari.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus.

CONSTANTINUS (pengelola HOLIPARENT) adalah lmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri & Komunikasi, dan Praktisi Perbankan.
 
 
  
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu "Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific Photography for  Communication & Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).