Belajar
tentang pelajaran sekolah selain dilakukan di sekolah, di rumah, juga bisa
dilakukan di kolam renang. Misalnya, belajar tentang Hukum Archimedes.
Kebetulan
anak, istri, dan saya sama-sama gemar berenang. Kalau saya dan istri, karena
dulu kuliah di Perikanan Universitas Diponegoro dan untuk melakukan Praktikum
memang diperlukan kemampuan renang (kalau Praktikum, renangnya di laut, di
sungai atau muara sungai; tidak mungkin di kolam renang), maka berenang memang
merupakan kesenangan sekaligus kemahiran dasar yang harus dikuasai.
Pada
saat berenang di kolam renang itulah, biasanya saya bercerita kepada anak
tentang materi pelajaran Fisika yang ada kaitannya dengan air. Misalnya,
tentang Hukum Archimedes.
Konon
katanya, suatu ketika Archimedes diberi tugas untuk menentukan, mana mahkota
raja yang asli (terbuat dari emas) dan mana mahkota raja yang palsu (terbuat
dari emas palsu). Tetapi mahkola itu tidak boleh dibongkar / dirusak untuk
melihat apakah terbuat dari emas (mahkota raja yang asli) atau tidak (mahkota
raja yang palsu).
Archimedes
berpikir keras. Bahkan pada saat dia sedang mandi (saat itu, kalau mandi pasti
berendam di dalam wadah air untuk mandi). Dan ketika tiba-tiba saja Archimedes
mendapat ide bagaimana menentukan asli tidaknya mahkota, maka dengan gembira
Archimede berteriak kegirangan, "Eureka!" sambil berlari-lari ke luar
rumahnya. Sampai-sampai Archimede lupa bahwa dia masih telanjang !
Apa
yang dipikirkan oleh Archimedes ?
Ternyata
fakta bahwa apabila suatu benda dimasukkan ke dalam air, maka benda itu akan
mendapat gaya tekan ke atas oleh air (disebut Gaya Archimedes) berbanding lurus
(sebanding) dengan volume air yang dipindahkan oleh benda itu.
Secara
Fisika, rumusnya adalah F = (berat jenis air) X (percepatan gravitasi) X
(volume); di mana F adalah Gaya Archimedes.
Cerita
tentang Gaya Tekan ke Atas ( disebut Gaya Archimedes) yang dilakukan oleh air
terhadap benda yang terendam air ini memang lebih menarik dan lebih mudah dicerna
oleh anak ketika diceritakan di kolam renang.
Dan
apa gunanya untuk berenang ?
Dengan
prinsip Gaya Archimede itu, anak langsung bisa membuktikan bahwa dengan berdiam diri saja sambil menikmati Gaya Archimedes yang ada di
kolam renang, maka tubuh anak otomatis
akan mengapung. Dengan demikian anak tinggal menggerakkan kaki dan tangan,
maka anak sudah bisa berenang.
Semudah
itukah berenang ?
Saya
katakan, "Ya !", karena buktinya memang demikian.
Dengan
menerapkan Gaya Archimedes di kolam renang, maka anak langsung belajar dua hal
dengan mudah :
(1)
Fisika tentang Gaya Archimedes (meski di sekolah mungkin belum diajarkan, tidak
masalah...karena ini memang langsung dapat dipahami dalam kenyataan
sehari-hari),
(2)
Berenang jadi lebi mudah (terutama meng-apung-kan
badan yang bagi banyak orang yang baru belajar renang dirasa sulit sekali,
karena tidak mencoba merasakan Gaya
Archimedes yang ada di kolam renang).
Selamat
menemani anak.
Selamat
menemani anak menjadi ilmiah dengan mudah dalam hidup sehari-hari.
"Menemani
Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
CONSTANTINUS (pengelola HOLIPARENT) adalah lmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor
03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang Ilmu Sosial.
Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri & Komunikasi, dan
Praktisi Perbankan.
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu
"Jantera Study 89") yang memberikan bimbingan & konsultasi untuk anak-remaja-dewasa tentang Article Writing & Scientific
Photography for Communication
& Creativity Purposes. Bimbingan & konsultasi di Jalan Anjasmoro V
no. 24 Semarang setiap Senin-Jumat pk. 18.00-21.00 (Minggu pagi khusus Scientific Photography - Outdoor).