Jumat, 07 September 2012

MENEMANI ANAK - MENGENAL DAN MENCINTAI LAUT LEWAT LOMBA MEWARNAI GAMBAR



Laut. Ini adalah 70% dari permukaan bumi. Yang 30% adalah daratan. Bukan berarti saya (sebagai seorang Sarjana Perikanan, juga istri saya yang Sarjana Perikanan pula) menganjurkan semua orang untuk berbondong-bondong pindah ke laut. Tidak. Kita (manusia) adalah makhluk darat. Hidup di darat.

Tetapi tidak dapat dipungkiri, keterkaitan kita (manusia darat) dengan laut sangat besar. Misalnya, terkait dengan siklus air menjadi uap kemudian menjadi hujan, dan seterusnya. Karena luas permukaan periaran yang terbesar adalah laut, maka tentu saja penguapan banyak terjadi dari atas laut.

Kemudian, terkait dengan ikan-ikan laut yang kita makan. Juga, terkait dengan rumput laut (alga) yang dikonsumsi manusia dalam berbagai bentuk. Mulai dari agar-agar, sampai tae kae noi  yang diproduksi di Thailand tetapi dijual di gerai-gerai Indomaret di kampung-kampung kita. Mulai dari bungkus kapsul obat, sampai bahan kosmetik kecantikan. Mulai dari pupuk organik made in Germany sampai kertas dan bahkan bahan bangunan rumah serta chip untuk komputer yang made in Korea (terima kasih kepada guru saya, Prof. DR. Ir. Widodo Farid Ma'ruf, M.Sc dari Perikanan Undip yang telah sudi meluangkan waktu untuk menambah pengetahuan saya, dalam sebuah obrolan ringkas – padat – berisi di Supermarket Giant Puri Anjasmoro Semarang beberapa waktu lalu. Beliau adalah pakar rumput laut di Indonesia).

Belum lagi segala macam hasil tambang yang didapat dari dasar laut.  Juga, laut sangat diperlukan untuk transportasi menggunakan kapal, baik kapal penumpang maupun kapal barang.

Dan, tentu saja, laut adalah tempat wisata yang indah. Untuk menghilangkan stress. Entah dengan sekedar duduk di tepi pantai (mana mungkin ada pantai kalau tidak ada laut !). Entah dengan naik perahu, atau berenang, atau snorkling (menyelam di dekat permukaan laut dengan menggunakan masker dan pipa pernafasan / snorkle), maupun scuba diving (menyelam dengan memakai tabung udara untuk bernafas).

Yang pasti, garam dapur (Natrium Chlorida alias NaCl) yang kita pakai untuk makan / bumbu masakan sehari-hari juga berasal dari laut.

--------------------


Adalah merupakan jalan hidup kami (saya dan istri saya) bahwa kami berkesempatan kuliah di laut (di Perikanan Undip, 1989-1995). Dan meskipun kami tidak bekerja di laut (istri saya bekerja di bank, saya juga), tetapi kami tetap mencintai laut.

Anak kami sering kami ajak jalan-jalan ke pantai / laut. Kami bercerita tentang apapun yang kami ketahui dan kami alami tentang laut.

Demikian pula dengan banyak keluarga lain (sekalipun tidak pernah kuliah di Perikanan / Kelautan / Biologi Laut) : laut memang indah dan layak untuk dicintai.

--------------------

Saya sedang jalan-jalan ke Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang (Kamis malam, 6 September 2012) ketika melihat ada poster Cinta Laut terpasang di papan pengumuman / promosi. Ini adalah kegiatan yang didukung oleh Pasar Ikan Higienis (PIH) Rejomulyo Semarang dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Semarang. (Bagi anak maupun orang tua yang belum tahu tentang Pasar Ikan Higienis, ini adalah kesempatan yang baik juga untu menambah pengetahuan : apa itu Pasar Ikan Higienis, dan apa pentingnya Pasar Ikan Higienis. Intinya begini : ikan itu dikatakan bergizi tinggi karena mengandung banyak protein. Tetapi, protein itu selain disukai oleh manusia (karena berguna untuk pertumbuhan tubuh), juga sangat disukai oleh mikroba. Mikroba ini banyak terdapat di tempat yang kotor / tidak higienis. Jadi, kalau membeli ikan di tempat yang tidak higienis, sebenarnya manusia sudah kalah cepat rebutan protein dengan mikroba. Alih-alih dapat protein dalam tubuh ikan, manusia malah dapat mikroba yang juga bisa mengganggu kesehatannya. Gambaran sederhananya begitu.

Selain itu, protein ini juga mudah sekali ter-denaturasi / terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya karena panas. Jadi, kalau membeli ikan yang dijual di bawah terik matahari, sebenarnya proteinnya sudah banyak yang terdenaturasi / terurai. Kalau protein sudah terdenaturasi, namanya sudah bukan protein lagi, dan sudah tidak berguna untuk tubuh manusia. Lagi-lagi, gambaran singkatnya begitu.

Nah, Pasar Ikan Higienis ini merupakan upaya Pemerintah dalam menyediakan produk ikan dalam kondisi baik, sehingga ikan benar-benar masih banyak mengandung protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

Hal-hal ini dulu diajarkan dalam kuliah Kimia Organik, Biokimia, Dasar Mikrobiologi, Ilmu Pangan I, Ilmu Pangan II, Teknologi Hasil Perikanan, Teknik Pengawetan Ikan, dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan. Terima kasih kepada dosen-dosen saya di Perikanan Undip atas ilmu-ilmu yang telah diajarkan, terutama dalam hal ini dosen-dosen pada Post Harvest Technology : Prof. DR. Ir. Widodo Farid Ma’ruf, M.Sc, Ir. Ratna Ibrahim, M.Phil, Ir. Titi Surti, M.S., dan masih banyak lagi. Juga kepada para dosen tamu dari Humberside – Inggris : DR. Tony Tailor dan DR. Tony Garthwaite yang selalu mengajar dalam Bahasa Inggris karena tidak bisa berbahasa Indonesia. Terima kasih juga kepada Romo Drs. Markus Syamsul Wanandi, SJ, Direktur SMA Kolese Loyola Semarang tahun 1989 yang mendorong saya belajar tentang laut; saya banyak belajar di laut dan tentang laut, serta menemukan jodoh / istri ketika kuliah di laut).

Kembali ke pembahasan tentang kegiatan untuk anak, yang posternya saya baca di Gramedia.

Kebetulan, kegiatan ini adalah untuk anak TK dan SD. Dengan demikian, sejak dini anak-anak sudah diberi kesemapatan untuk mengenal dan mencintai laut, lewat kegiatan kreatif.

Jadi, ini adalah kesempatan yang sangat baik bagi Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang mempunyai anak usia TK dan SD.

Apakah harus menang lomba ?

Tentu saja tidak, karena tidak mungkin semua peserta jadi pemenang lomba. Ada yang menang lomba, ada yang tidak menang lomba. Tetapi dalam kegiatan ini, anak jadi tahu dan cinta pada laut (dengan segala biotanya dan produk-produknya) juga merupakan "kemenangan" tersendiri karena anak sudah jadi tambah pengetahuan dan wawasan.

--------------------

Selamat menemani anak.

Bagi Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang punya anak usia TK dan SD, manfaatkan kesempatan / kegiatan yang baik ini, dengan mendaftarkan anak-anaknya. Informasi lengkap dapat dilihat di Gramedia Pandanaran Semarang.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Sarjana Perikanan dan Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi Industri, Praktisi Perbankan.


www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu Jantera Study 89), bimbingan dan konsultasi untuk anak - remaja - dewasa di bidang Article Writing & Scientific Photography untuk keperluan komunikasi dan kreativitas. Bimbingan tiap Senin sampai Jumat pk. 19.00-21.00 dan Minggu (outdoor scientific photography).