Laut. Ini adalah 70% dari permukaan bumi. Yang 30% adalah
daratan. Bukan berarti saya (sebagai seorang Sarjana Perikanan, juga istri saya
yang Sarjana Perikanan pula) menganjurkan semua orang untuk berbondong-bondong
pindah ke laut. Tidak. Kita (manusia) adalah makhluk darat. Hidup di darat.
Tetapi tidak dapat dipungkiri, keterkaitan kita (manusia darat)
dengan laut sangat besar. Misalnya,
terkait dengan siklus air menjadi uap
kemudian menjadi hujan, dan seterusnya. Karena luas permukaan periaran yang
terbesar adalah laut, maka tentu saja penguapan banyak terjadi dari atas laut.
Kemudian, terkait
dengan ikan-ikan laut yang
kita makan. Juga, terkait dengan rumput laut (alga) yang dikonsumsi manusia dalam berbagai bentuk.
Mulai dari agar-agar, sampai tae kae noi yang diproduksi di Thailand tetapi dijual di
gerai-gerai Indomaret di kampung-kampung kita. Mulai dari bungkus kapsul obat,
sampai bahan kosmetik kecantikan. Mulai dari pupuk organik made in Germany sampai kertas dan bahkan bahan bangunan rumah serta
chip untuk komputer yang made in Korea (terima kasih kepada guru
saya, Prof. DR. Ir. Widodo Farid Ma'ruf,
M.Sc dari Perikanan Undip yang telah sudi meluangkan waktu untuk menambah
pengetahuan saya,
dalam sebuah obrolan ringkas – padat – berisi di Supermarket Giant Puri Anjasmoro Semarang beberapa
waktu lalu. Beliau adalah pakar
rumput laut di Indonesia).
Belum lagi segala macam hasil tambang yang didapat dari dasar
laut. Juga, laut sangat diperlukan untuk transportasi menggunakan kapal, baik kapal penumpang
maupun kapal barang.
Dan, tentu saja, laut adalah tempat wisata yang indah. Untuk
menghilangkan stress. Entah dengan sekedar
duduk di tepi pantai (mana mungkin ada pantai
kalau tidak ada laut !). Entah dengan naik perahu, atau berenang, atau snorkling (menyelam di dekat permukaan
laut dengan menggunakan masker dan
pipa pernafasan / snorkle), maupun scuba diving (menyelam dengan memakai
tabung udara untuk bernafas).
Yang
pasti, garam dapur (Natrium Chlorida alias
NaCl) yang kita pakai untuk makan / bumbu masakan sehari-hari juga berasal dari
laut.
--------------------
Adalah merupakan
jalan hidup kami (saya dan istri saya) bahwa
kami berkesempatan kuliah
di laut (di Perikanan Undip, 1989-1995). Dan
meskipun kami tidak bekerja di laut (istri saya bekerja di bank, saya juga),
tetapi kami tetap mencintai laut.
Anak kami sering kami ajak jalan-jalan ke pantai / laut. Kami
bercerita tentang apapun yang kami ketahui
dan kami alami tentang laut.
Demikian pula dengan banyak keluarga lain (sekalipun tidak pernah
kuliah di Perikanan / Kelautan / Biologi Laut) : laut memang indah dan layak untuk dicintai.
--------------------
Saya sedang jalan-jalan ke Toko Buku Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang (Kamis malam, 6 September
2012) ketika melihat ada poster Cinta
Laut terpasang di papan pengumuman / promosi. Ini adalah kegiatan yang
didukung oleh Pasar Ikan Higienis (PIH) Rejomulyo
Semarang dan Dinas Perikanan dan Kelautan Kota
Semarang. (Bagi
anak maupun orang tua yang belum tahu tentang Pasar Ikan Higienis, ini adalah
kesempatan yang baik juga untu menambah pengetahuan : apa itu Pasar Ikan
Higienis, dan apa pentingnya Pasar Ikan Higienis. Intinya begini : ikan itu
dikatakan bergizi tinggi karena mengandung banyak protein. Tetapi, protein itu
selain disukai oleh manusia (karena berguna untuk pertumbuhan tubuh), juga sangat
disukai oleh mikroba. Mikroba ini banyak terdapat di tempat yang kotor / tidak
higienis. Jadi, kalau membeli ikan di tempat yang tidak higienis, sebenarnya
manusia sudah kalah cepat rebutan protein
dengan mikroba. Alih-alih dapat protein dalam tubuh ikan, manusia malah dapat
mikroba yang juga bisa mengganggu kesehatannya. Gambaran sederhananya begitu.
Selain
itu, protein ini juga mudah sekali ter-denaturasi
/ terurai menjadi komponen-komponen penyusunnya karena panas. Jadi, kalau
membeli ikan yang dijual di bawah terik matahari, sebenarnya proteinnya sudah
banyak yang terdenaturasi / terurai. Kalau protein sudah terdenaturasi, namanya
sudah bukan protein lagi, dan sudah tidak berguna untuk tubuh manusia.
Lagi-lagi, gambaran singkatnya begitu.
Nah,
Pasar Ikan Higienis ini merupakan upaya Pemerintah dalam menyediakan produk
ikan dalam kondisi baik, sehingga ikan benar-benar masih banyak mengandung
protein yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Hal-hal
ini dulu diajarkan dalam kuliah Kimia
Organik, Biokimia, Dasar Mikrobiologi, Ilmu Pangan I, Ilmu Pangan II, Teknologi
Hasil Perikanan, Teknik Pengawetan Ikan, dan
Pengujian Mutu Hasil
Perikanan. Terima kasih kepada
dosen-dosen saya di Perikanan Undip atas ilmu-ilmu yang telah diajarkan,
terutama dalam hal ini dosen-dosen pada Post Harvest Technology : Prof.
DR. Ir. Widodo Farid Ma’ruf, M.Sc, Ir. Ratna Ibrahim, M.Phil, Ir. Titi Surti,
M.S., dan masih banyak lagi. Juga kepada para dosen tamu dari Humberside –
Inggris : DR. Tony Tailor dan DR. Tony Garthwaite yang selalu mengajar dalam Bahasa
Inggris karena tidak bisa berbahasa Indonesia. Terima kasih juga kepada Romo Drs. Markus Syamsul Wanandi, SJ, Direktur SMA Kolese Loyola Semarang tahun 1989 yang mendorong saya belajar tentang laut; saya banyak belajar di laut dan tentang laut, serta menemukan jodoh / istri ketika kuliah di laut).
Kembali
ke pembahasan tentang kegiatan untuk anak, yang posternya saya baca di
Gramedia.
Kebetulan, kegiatan ini adalah untuk anak TK dan SD. Dengan
demikian, sejak dini anak-anak sudah diberi
kesemapatan untuk mengenal dan mencintai laut, lewat kegiatan kreatif.
Jadi, ini adalah kesempatan
yang sangat baik bagi Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang mempunyai anak usia TK
dan SD.
Apakah harus menang lomba
?
Tentu saja tidak, karena tidak mungkin semua peserta jadi
pemenang lomba. Ada yang menang lomba, ada yang tidak menang lomba. Tetapi
dalam kegiatan ini, anak jadi tahu dan
cinta pada laut (dengan segala biotanya dan produk-produknya) juga
merupakan "kemenangan" tersendiri
karena anak sudah jadi tambah pengetahuan dan wawasan.
--------------------
Selamat menemani anak.
Bagi Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak yang punya anak usia TK dan SD,
manfaatkan kesempatan / kegiatan yang baik ini, dengan mendaftarkan anak-anaknya. Informasi lengkap
dapat dilihat di Gramedia Pandanaran Semarang.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Sarjana
Perikanan dan Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia
nomor 03-12D-0922. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi
Industri, Praktisi Perbankan.
www.holiparent.blogspot.com diterbitkan oleh "Holiparent Studio 89" (dahulu
Jantera Study 89), bimbingan dan konsultasi untuk anak - remaja - dewasa di
bidang Article Writing & Scientific
Photography untuk keperluan komunikasi dan kreativitas. Bimbingan tiap
Senin sampai Jumat pk. 19.00-21.00 dan Minggu (outdoor scientific photography).