Mbak Okta adalah salah satu sumber daya manusia yang dididik di "Anameli" (Distributor Indosat) dengan prinsip bisa karena terbiasa melakukan hal-hal yang baru dan baik.
Di suatu sore, saya
berkesempatan bercakap-cakap dengan Bapak Ali, pemilik Anameli yang dikenal sebagai Distributor
Indosat di Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Salatiga, dan Pekalongan.
Penampilan Bapak Ali
sederhana, dan itu menarik perhatian saya. Tetapi bukan itu yang mau saya
jadikan bahan tulisan dalam blog ini.
--------------------
Kebiasaan.
Orang bisa melakukan sesuatu karena biasa melakukan itu. Bisa karena terbiasa. Begitu yang
selalu dikatakan Bapak Ali, dan prinsip ini dipegangnya dengan sungguh-sungguh.
Dan berdasarkan
prinsip ini pula, Bapak Ali secara tegas mengatakan bahwa dia berhasil
mendirikan dan mengembangkan bisnisnya mulai dengan modal pas-pas-an.
Membiasakan
diri melakukan hal-hal baik, maka orang akan bisa karena terbiasa.
--------------------
Lalu, ada lagi prinsip
yang dipegang Bapak Ali. Bahwa pengetahuan
adalah dasar untuk perubahan / kemajuan.
Bapak Ali selalu ingat
akan ilmu yang diperolehnya pada saat kuliah di Program Magister Manajemen
Universitas Diponegoro bahwa ada 3 C yang
selalu diperhatikannya dalam membangun bisnis : My Corporate, My Change, My
Competitor.
Artinya, perusahaanku
sekarang seperti apa, pesaingku sekarang seperti apa, dan perubahan seperti apa
yang harus aku jalani / yang harus aku lakukan.
--------------------
Berangkat
dari data & fakta, lalu mengolah itu menjadi
informasi dan menjadikannya panglima dalam mengambil keputusan
bisnis, adalah prinsip ketiga yang saya dengar langsung dari Bapak Ali dalam
obrolan santai malam itu.
Bapak Ali mengatakan
bahwa metodologi pengolahan data &
fakta itu sangat penting dalam menyimpulkan tentang keadaan bisnis dan
dalam mengambil keputusan tentang apa
yang seharusnya dilakukan.
Dalam obrolan itu saya
mengungkapkan pengalaman saya bahwa beberapa perusahaan saya ketahui dengan
pasti ambruk karena tidak menerapkan
apa yang disampaikan Bapak Ali tadi. Data dan fakta yang ada tidak diolah dan tidak digunakan sebagai dasar untuk mengambil
keputusan, tetapi keputusan justru diambil berdasarkan selera & asumsi yang dipilih
& dikembangkan sendiri (tidak digunakan Metodologi Riset yang memenuhi kaidah keilmuan).
--------------------
Bagi saya,
obrolan-obrolan seperti itu baik kalau dijadikan bahan cerita kepada anak.
Tentu saja, dengan memperhatikan usia anak. Anak kelas 5 atau 6 SD atau usia
SMP sudah mampu diberi cerita tentang hal-hal seperti itu.
Supaya anak juga
menjadi terbiasa belajar / menambah
pengetahuan praktis dari cerita-cerita pengalaman nyata, bukan hanya belajar
teori dari buku.
Apalagi, ketika
Pemerintah sekarang ini sedang menggalakkan jiwa / semangat berwiraswasta kepada generasi muda, maka
cerita-cerita praktis berdasarkan pengalaman
bisnis seperti itu layak ditanamkan sejak
masih kanak-kanak / remaja.
--------------------
Selamat menemani anak.
Selamat menanamkan cerita-cerita praktis / pengalaman bisnis kepada
anak sejak usia remaja / remaja awal.
"Menemani Anak =
Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh
Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi
Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Sarjana di bidang
Ilmu Sosial. Magister Manajemen di bidang Marketing, Praktisi Psikologi
Industri, dan Praktisi Perbankan.
Www.holiparent.blogspot.com
diterbitkan oleh "Holiparent Studio
89" (dahulu "Jantera Study 89) yang memberikan bimbingan & konsultasi anak -
remaja - dewasa dalam Article Writing
& Scientific Photography for Communication & Creativity Purposes. Bimbingan
/ Konsultasi di Jalan Anjasmoro V no. 24, Senin - Jumat pk. 18.00 - 21.00 WIB
(Minggu pagi khusus program Scientific Photography - Outdoor).