Selasa, 27 Agustus 2013

DEKA WAFER ROLL



Deka Wafer Roll



"Kreatif itu apa sih ?"

Kalau ada yang bertanya seperti itu, saya akan tersenyum dan berkata, "Mau jawaban yang panjang atau yang pendek ?"

Maksud saya begini. Kalau mau jawaban yang panjang, ada banyak buku / tulisan yang dapat dibaca. Di toko buku ada banyak. Cari saja di bagian / kategori "Psikologi". Pasti ada banyak.

Atau juga bisa dibaca di Google.

Tetapi kalau mau jawaban yang pendek / singkat, mengapa tidak "langsung praktek" saja ?

BERPIKIR LATERAL

Salah satu buku yang mengilhami saya untuk selalu "mempertanyakan proses kreatif" dan dengan begitu saya "selalu berada dalam atmosfir kreativitas" setidaknya ada tiga. Pertama, buku "Mengarang Itu Gampang"-nya Arwendo Atmowiloto yang saya beli & baca tahun 1984-an, waktu saya masih SMP. Kedua, buku "Proses Kreatif"-nya Pamusuk Eneste (sebagai editor) yang juga saya beli & baca di tahun 1984-an (saya masih SMP). Ketiga, buku dengan judul "Berpikir Lateral"-nya Edward de Bono yang saya beli & baca di tahun 1992-an (saya sudah kuliah di Perikanan Undip waktu itu, tapi belum "kepikiran" mengambil konsentrasi "aquaculture". Buku ini saya beli dari kakak kelas saya waktu di SMA Kolese Loyola, namanya Freddy Johny Sambiran. Freddy waktu itu jadi salesman buku di sela-sela kesibukannya kuliah di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro).

Sehari sebelum saya menulis artikel untuk blog ini, saya membaca lagi buku "Berpikir Lateral" bersama dengan Agatha, anak saya semata wayang. Ada ide dalam buku itu : KITA SERING BERPIKIR UNTUK "MEMECAHKAN MASALAH". TETAPI KETIKA SEMUANYA SUDAH "BAIK-BAIK SAJA", SEBAGAI AKIBATNYA KITA TIDAK BERPIKIR KARENA "TIDAK ADA MASALAH". SEBAGAI AKIBATNYA LAGI, KITA JADI "BERHENTI" UNTUK MENCARI CARA YANG LEBIH CEPAT / LEBIH BAIK / LEBIH DEKAT / LEBIH MUDAH.

Saya menyimpulkan, intisari dari proses kreatif adalah MEMPERTANYAKAN apakah bisa dilakukan YANG BARU / YANG TIDAK BIASA-BIASA SAJA SEPERTI INI ?

DEKA WAFER ROLL



Tadi malam (Sabtu malam, 10 Agustus 2013) saya membuka-buka parcel pemberian dari para relasi saya. Saya menemukan "Deka Wafer Roll". Saya sempat menduga bahwa itu buatan "Delfi" yang spesialis di bidang coklat. Agatha (anak saya) yang mengatakan kepada saya bahwa itu buatan "Dua Kelinci" yang spesialis di bidang "kacang kulit".

Saya amati kemasannya. Benar juga, ada lambang & tulisan "Dua Kelinci". Saya rasakan isi wafer roll-nya. Coklat kacang. Memang, ketika saya baca lagi kemasannya, isinya memang coklat kacang. Sebagai produsen kacang kulit, "Dua Kelinci" tidak meninggalkan kacang-nya.

KREATIVITAS DUA KELINCI

"Dua Kelinci ber-inovasi," kata saya kepada Agatha. "Dasarnya pasti...kreativitas...berpikir lateral".

Memang, di "dunia perkacangan" di Jawa Tengah (setidaknya), dua produsen kacang kulit yang besar adalah Dua Kelinci dan Kacang Garuda. Kacang Garuda sekarang ini sudah punya "Garuda Food". (Sama seperti "Wings Food" milik Sabun Wings). Saya kemudian bercerita kepada anak bahwa "Dua Kelinci" sedang ber-inovasi untuk tidak hanya berkutat di kacang kulita (dan kacang-kacang lainnya : kacang atom, kacang sukro, dan masih banyak lagi). Dikaitkan dengan BERPIKIR LATERAL-nya Doktor Edward de Bono, "Dua Kelinci" meskipun "semuanya baik-baik saja" tetap mencari "terobosan-terobosan baru" dengan membuat produk-produk baru, supaya perusahaan tetap hidup dan berkembang.

APA YANG BISA DICERITAKAN KEPADA ANAK ?

Pertama, anak diajak ngobrol dengan "benda nyata" (dalam contoh tulisan ini : Deka Wafer Roll) tentang HASIL DARI PROSES KREATIF. Dengan adanya "benda yang nyata", maka anak akan menjadi lebih tertarik karena punya gambaran yang nyata tentang apa yang sedang di-obrol-kan.

Kedua, dalam kehidupan sehari-hari, PROSES KREATIF itu diperlukan untuk bisa tetap BERTAHAN. Misalnya, untuk bisa mencari & mendapatkan banyak teman, Si A bisa MAIN GITAR, Si B bisa MEMBUAT CERITA-CERITA LUCU, Si C pandai MEMBUAT GAMBAR-GAMBAR KARTUN, sedangkan Si D selalu MEMOTRET teman-temannya dan membagikan foto-foto hasil protretannya lewat Facebook atau jejaring sosial lainnya. Intinya, setiap orang harus MENCARI, MENEMUKAN, MELATIH dirinya supaya memiliki dia bisa BERPROSES KREATIF dengan keahliannya itu dan itu BERMANFAAT serta DAPAT DITERIMA oleh orang lain.

Anak harus DIBIMBING supaya sadar bahwa BERPROSES KREATIF itu perlu.

Selamat menemani anak.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"

-----o0o-----

Foto dan tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922.