Jumat, 31 Mei 2013

Menemani Anak dengan Bercermin pada Diri Sendiri



Sudah seminggu ini saya tidak sempat mengupload entry baru. Beberapa materi yang telah  disiapkan nyaris terlupakan.

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Kesibukan adakalanya menggoda kita untuk tidak lagi melanjutkan apa yang telah kita mulai. Dan kita sebagai manusia sekaligus orang tua dari anak kita harus secara JUJUR mengakui itu. Bahwa untuk mengatasinya memang berat. Tetapi berat bukan berarti mustahil.

Kesadaran dan pengakuan yang jujur pada diri kita sendiri ini pada akhirnya akan menjadi MODAL UNTUK MENEMANI DAN MENDAMPINGI ANAK : bahwa anak pun mengalami apa yang kita alami itu. Pertanyaannya : apakah anak akan berhasil mengatasinya ?  Jawabnya: anak secara GENETIS adalah keturunan kita sebagai orang tuanya. Dan, anak juga MENIRU dari apa yang kita lakukan. Artinya : kalau kita sebagai orang tua saja tidak mampu mengatasi rasa malas / godaan yang lain, maka secara jujur harus kita akui bahwa anak memang akan melakukan hal yang sama.

Selamat menemani anak dengan kejujuran dan berkaca pada diri sendiri.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"

-----o0o-----

Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922. Sarjana di bidang Ilmu Alam dan Ilmu Sosial.