Dikelola oleh Dr. Susana Adi Astuti, S.Pi, MM, M.Si; Dr. Constantinus, S.Pi, S.Psi, MM, MM, M.Psi, Psikolog; Bernardine Agatha Adi Konstantia, S.T.P., M.Sc. Kantor : Kedaton Terrace D9/03, BSB City, Semarang. WA : 0852 1540 6189. Rekanan : BIRO PSIKOLOGI Dr.Constantinus & Rekan.
Selasa, 11 Desember 2012
MENGATUR WAKTU, MENEMANI ANAK
Dalam sebuah acara pelatihan yang diadakan oleh salah satu perusahaan perbankan bagi para karyawannya, seorang karyawati bertanya tentang "apakah saya salah kalau saya di pagi hari pasti marah kepada anak-anak, bahkan sampai 'main tangan' alias mencubit atau memukul anak, sebab anak seolah-olah tidak mau tahu bahwa saya harus buru-buru mempersiapkan ini dan itu kemudian segera berangkat kerja".
Training ini memang mengangkat tema tentang komunikasi dan kepemimpinan di tempat kerj, dan pertanyaan tadi muncul karena pada prakteknya "orang yang ketika di rumah / akan berangkat kerja sudah banyak masalah / tidak enak hati, pasti komunikasi dan kepemimpinannya di kantor juga akan terpengaruh". Memang, secara teori (idealnya) dikatakan bahwa "masalah rumah jangan dibawa ke kantor, masalah kantor jangan dibawa ke rumah". Pada prakteknya, suasana hati tidak dapat dibagi-bagi seperti itu.
Yang menjadi trainer dalam pelatihan ini adalah Psikolog Dra. Probowatie Tjondronegoro, M.Si. Menjawab pertanyaan tadi, psikolog di Rumah Sakit Elisabeth Semarang ini mengatakan bahwa orang tua harus memahami bahwa anak usia sampai 5 tahun belum paham / belum punya konsep tentang waktu.
"Artinya, orang tua tidak layak untuk jengkel apalagi marah karena anak tidak tahu bahwa orang tuanya harus buru-buru menyiapkan ini itu di pagi hari supaya tidak terlambat masuk kerja, karena anak sampai dengan 5 tahun memang belum punya pemahaman tentang waktu, tentang jam, tentang terlambat. Itu sebabnya, ketika orang tua sedang sibuk melakukan ini itu di pagi hari sebelum berangkat kerja, anak justru rewel seolah-olah minta perhatian (dan malah membuat jengkel) karena anak memang belum tahu," kata Psikolog Probowatie.
Lebih lanjut Psikolog Probowatie juga mengatakan bahwa yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam kondisi seperti itu adalah mendisiplinkan diri sendiri dengan mengatur / merencanakan semua yang harus dikerjakan di pagi hari dengan sebaik mungkin, dan kalau memang ada yang sudah bisa dikerjakan di malam hari sebelumnya, seharusnya dilakukan / dipersiapkan di malam hari sebelumnya. "Dengan demikian di pagi hari sudah tidak terlalu sibuk dengan ini itu. Tetapi kalau dengan cara ini pun masih banyak yang harus dilakukan di pagi hari, maka orang tua harus bangun lebih pagi sehingga tidak terburu-buru mengerjakan ini itu," kata Probowatie.
--------------------
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Dalam menemani, membimbing, mendidik anak, kita memang harus dapat memahami dan menyelami pikiran anak. Dalam uraian di atas, ketika anak sepertinya tidak mau tahu bahwa orang tuanya sedang tergesa-gesa di pagi hari (sebelum berangkat kerja), sebenarnya bukan disebabkan karena anak tidak mau memahami ketergesa-gesaan orang tuanya, tetapi hal ini disebabkan anak memang belum punya konsep tentang waktu (karena masih berusia sampai 5 tahun). Tentu saja, sejalan dengan bertumbuhkembangnya anak, anak juga harus di-ajar-i tentang waktu dan tentang disiplin waktu juga.
--------------------
Selamat menemani anak.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".
--------------------
Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph.