Senin, 10 Desember 2012

Cerita Kepada Anak : Buah dari Ketekunan



Pengalaman hidup sehari-hari merupakan salah satu bahan cerita bagi anak-anak kita. Jadi, cerita untuk anak tidak harus "Kancil Mencuri Mentimun" atau yang sejenisnya. Yang penting, cerita itu sesuai dengan usia anak dan di akhir cerita diberikan nilai positif yang dapat diambil.

--------------------
Saya sedang melihat-lihat handphone keluaran terbaru yang dapat dipakai untuk nge-blog, ketika seorang pria (belakangan saya ketahui bernama Zainur) memberikan "demo-life" (saya tidak tahu, kenapa tidak disebut "life demo") produk handphone Nokia Lumia 610.

Mas Zainuri sangat ahli dalam menjelaskan dan mendemonstrasikan handphone yang ada di tangannya. Sebagai orang yang juga menjadi praktisi dan konsultan marketing pun, saya kagum pada ketrampilannya dan juga kecintaannya pada produk yang ditawarkannya. (Saya juga punya pengalaman lain, ada orang yang melakukan "demo life" dengan kemampuan yang rendah dan tidak / kurang punya rasa cinta pada pekerjaan / produk yang ditawarkannya. Sangat tidak menarik).

Ketika itu, sesampainya di rumah, saya menceritakan tentang orang yang begitu bagus melakukan "demo life" kepada anak dan istri saya. Saya katakan bahwa karena saat itu saya memang sedang tidak bawa uang (dan memang belum punya uang), maka saya tidak membeli produk Nokia Lumia itu. Saya juga mengatakan kepada anak dan istri, semoga rejeki orang itu lancar karena banyak yang membeli produknya, sebab dia sudah bekerja dengan baik dan penuh semangat.

--------------------

Kira-kira tujuh bulan setelah kejadian itu, saya pergi ke sebuah toko untuk membeli handphone. Saya tidak bertemu Mas Zainur, karena saya membeli di toko yang menjual dengan harga termurah. Transaksi pembelian pun berjalan, dengan dilayani oleh seorang karyawati yang ramah dan juga bersemangat, namanya Mbak Astrid.

Setelah itu, seperti biasa, maka pembeli akan diberi penjelasan tentang barang yang dibelinya. Penjelasan itu diberikan oleh petugas khusus yang ahli tentang produk yang dibeli, dalam hal ini Nokia Lumia 900. Dan, ketika petugas itu datang, saya langsung ingat....dia adalah Mas Zainur, si pembeli "demo life" yang bersemangat itu...yang memberikan demo kepada saya tujuh bulan lalu di toko yang lain.

"Ini termasuk poin penjualan untuk Anda, Mas ?" tanya saya.

"Iya, Pak... Selain juga untuk Mbak Astrid," jawabnya.

Saya berkata bahwa saya terkesan dengan ketrampilannya dan semangatnya dalam memberikan "demo life" berbulan-bulan yang lalu, dan itu sebabnya saya masih mencari Lumia ketika ingin membeli handphone baru.

--------------------

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Saya tidak bermaksud promosi...atau pamer... Tentu saja, ada banyak handphone yang harganya lebih mahal dari Lumia. Tetapi yang saya sharingkan adalah ini : bahwa saya bisa bercerita (cerita sambungan) kepada anak...bahwa Tuhan itu memberikan rejeki kepada orang yang bekerja dengan sungguh-sungguh...bahwa Mas Zainur yang tujuh bulan lalu melakukan "demo life" kepada orang yang sejak awal sudah berkata "saya hanya lihat-lihat saja, karena tidal punya uang", ternyata di kemudian hari saya menjadi pembeli produk itu...dan tetap bertemu Mas Zainur...meskipun saya membeli di toko yang lain.

Kesimpulannya : orang yang bekerja dengan baik akan diberi rejeki oleh Tuhan, meskipun tidak pada saat itu juga.

--------------------

Selamat menemani anak.

"Menemani Anak, Mencerdaskan Bangsa"

---------------
Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph.