Belajar dengan
menghafal memang tidak (selalu) mudah. Beberapa anak memang memiliki kemampuan
yang bagus untuk menghafal. Beberapa yang lainnya tidak. Saya termasuk golongan
yang kedua.
Bagi anak yang punya
kemampuan bagus untuk menghafal, tidak saya bahas di sini. Bagi yang kalau
menghafal harus "usaha keras minta ampun" (seperti saya), memang
harus memakai kiat khusus. Tentu saja, ini berdasarkan pengalaman yang sudah
saya lakukan juga.
PERTAMA, Menciptakan
gambaran ketika menghafal, bukan hanya sekedar menghafal. Sering, saya harus
menghafal sambil menulis RINGKASAN atau membuat GAMBAR / DENAH / SKETSA tentang
apa yang sedang dihafalkan. Sesaat sebelum ulangan, yang dibaca ulang adalah
ringkasan / gambar / denah / sketsa ini, tidak perlu membuka / membaca semua
buku yang tebal lagi (karena semua sudah diringkas). Tentu saja, ringkasan ini
bukan sebagai alat untuk mencontek.
KEDUA, Setiap kali
melihat barang / alat dalam kehidupan nyata sehari-hari, LUANGKAN WAKTU untuk
menikmatinya, mengamatinya, merenungkannya, mengaitkannya dengan teori yang
sudah didapat di sekolah.
Saya sedang
"jalan-jalan" (seperti biasa, sambil membawa kamera digital), ketika
saya sampai di depan Pasar Bulu yang sedang dibangun lagi. Di sana, saya
melihat "crane" untuk
mengangkat (orang teknik menyebutnya sebagai alat "angkat - angkut")
barang-barang yang berat. Saya menghentikan langkah kaki. Berhenti. Mengamati.
Memotret. Mengingat teori pelajaran Fisika tentang "pikulan" : lengan
yang pendek diberi beban yang berat, lengan yang panjang diberi beban yang
lebih ringan (sekalipun dalam hal ini, "beban yang lebih ringan" ini
pasti berat juga; jadi betapa beratnya
"beban yang berat" yang dipasang di lengan "pikulan" yang
pendek itu).
Ibu-Ibu dan
Bapak-Bapak Yth.,
Tulisan kali ini saya
buat sebagai ajakan untuk mengajak dan menemani anak "menikmati,
mengamati, merenungkan" barang-barang yang dijumpai secara nyata dalam
kehidupan sehari-hari, untuk lebih MEMPERKUAT GAMBARAN / PENGERTIAN anak
belajar, terutama kalau anak termasuk yang "sulit menghafal kalau tidak
ada gambaran nyata". Memang, tidak semua teori dapat dengan mudah kita
jumpai dalam kehidupan nyata sehari-hari. Tetapi ketika ada barang yang bisa
dijadikan alat untuk memperkuat gambaran tentang teori, jangan lewatkan kesempatan
baik untuk mengamatinya....
Selamat menemani anak.
"Menemani Anak =
Mencerdaskan Bangsa".
-----o0o-----
Foto dan tulisan oleh
Constantinus Johanna Joseph (Sarjana Ilmu Alam dan Sarjana Ilmu Sosial, anggota
Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922).