Senin, 02 Desember 2019

Pelatihan Psikologi & Manajemen untuk Kesejahteraan Keluarga


SUSANA ADI ASTUTI, S.Pi, MM, M.Si (Ilmuwan Psikologi Sosial, Bersertifikat Manajemen Sumberdaya Manusia, Direktur HOLIPARENT Research & Education) di tahun 2019 memberikan layanan psikologi bagi ibu-ibu istri karyawan di BPR Restu Group berupa pelatihan psikologi kepribadian & sosial untuk kesejahteraan keluarga dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen.


Pelatihan yang diadakan bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) PPSDM ini dilakukan di Gedung LPK PPSDM di Jalan Majapahit 129B Lantai-2 Semarang.


Dalam pelatihan ini, materi yang disampaikan meliputi :
  • Di balik suami yang sukses pasti ada istri yang luar biasa !
  • Kesuksesan karir suami berawal / bermodalkan kesejahteraan keluarga secara lahir batin (bukan sebatas uang), dan dengan tujuan juga kesejahteraan keluarga secara lahir batin (bukan sebatas uang). Dengan demikian ada taraf / tingkat kesejahteraan yang selalu meningkat
  • Sudah ada kasus : manajer diberhentikan karena punya hutang di mana-mana termasuk kepada anak buahnya sehingga kepemimpinan tidak efektif akhirnya produktivitas kerja tidak sesuai tuntutan perusahaan
  • Kasus lain : supervisor dicopot dari jabatannya karena tanpa sepengetahuan istri melakukan investasi Rp 50 juta dan ternyata investasi bodong. Istri akhirnya tahu dan marah. Setiap hari suami istri bertengkar, konsentrasi kerja suami terganggu, produktivitas kerja tidak sesuai tuntutan perusahaan. 

Selain itu, juga peserta juga mendapatkan pengetahuan tentang :
  • Kinerja karyawan (suami) erat kaitannya dengan dukungan keluarga (istri dan anak).
  • Persepsi yang tepat dari keluarga akan berakibat positif bagi karyawan (suami).
  • Terlebih lagi, keluarga yang sejahtera merupakan sebagian dari syarat yang harus dipenuhi untuk promosi jabatan karyawan (suami).
  • 4 hal yang membuat keluarga tidak sejahtera : (1) kesetiaan, (2) pendidikan anak, (3) keluarga besar, (4) keuangan. 


Dalam pelatihan ini, peserta juga belajar menggunakan kalkulator yang ada di smartphone masing-masing untuk menghitung biaya pendidikan anak ketika nantinya anak masuk SD, SMP, SMA / SMK, dan / atau perguruan tinggi maupun lembaga pelatihan kerja.


"Dengan demikian, para ibu atau istri ini memang menjadi partner dari suami dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga," kata Susana. "Dengan kondisi keluarga yang sejahtera, maka semangat dan konsentrasi suami dalam bekerja juga semakin meningkat sehingga produktivitas juga tinggi".



Bagi masyarakat yang memerlukan layanan psikologi, dipersilakan menghubungi:




"Semoga kita semua selalu dalam berkat dan lindungan Tuhan Yang Mahaesa. Amin."