Apa yang melatarbelakangi hadirnya Komunitas Psikologi ?
Para pendiri Komunitas Psikologi adalah psikolog industri dan ilmuwan psikologi sosial yang memiliki pendidikan formal di bidang manajemen dan juga memiliki sertifikat kompetensi di bidang manajemen sumber daya manusia. Mereka melihat kenyataan bahwa para lulusan S-1 maupun S-2 psikologi yang mau berkarir di bidang manajemen sumber daya manusia masih memerlukan bekal tambahan tentang hukum ketenagakerjaan / hubungan industrial, manajemen kualitas, manajemen keuangan, dan sustainable development goals. Komunitas Psikologi berharap bahwa kehadirannya dapat memenuhi kebutuhan ini.
Jadi ini bukan tentang psikologi klinis ?
Komunitas Psikologi memang ditujukan untuk membekali para psikolog dan ilmuwan psikologi yang ingin berkarir di bidang manajemen sumber daya manusia.
Lalu, apa kaitannya dengan psikologi sosial dan psikologi lingkungan ?
Supaya manajemen sumber daya manusia di perusahaan berjalan dengan efektif dan efisien, maka aspek psikologi sosial dan juga psikologi lingkungan juga harus dikelola. Sebab sumber daya manusia di sebuah perusahaan tidak 24 jam sehari hidup di bawah manajemen perusahaan (termasuk manajemen SDM). Mereka juga hidup di luar perusahaan (di luar jam kerjanya), dan bersosialisasi dengan keluarga maupun masyarakat. Mereka juga memengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan alam di mana mereka tinggal, yang membuat mereka bisa jadi produktif maupun tidak (tergantung pada lingkungannya).
Artinya, Komunitas Psikologi ini juga menyiapkan anggotanya untuk berkarya di masyarakat ?
Ya, tentu saja ! Ketika ada bencana alam, para psikolog maupun ilmuwan psikologi sudah banyak yang turun tangan membantu para korban dengan membuat posko bantuan korban bencana alam. Diharapkan, para anggota Komunitas Psikologi juga tergerak untuk memberikan bantuan psikologi sesuai dengan Kode Etik Psikologi Indonesia bagi masyarakat yang terkena "bencana" menikah di usia muda (sehingga tidak memiliki persiapan yang memadai untuk mendidik anak karena belum tahu tentang tahap perkembangan psikologi anak), atau bagaimana menemani anak dalam belajar dan meneruskan (memilih pendidikan) sesuai minat dan bakatnya. Sederhananya, kalau di Posyandu yang saat ini diperhatikan adalah kesehatan ibu dan anak secara fisik, maka Komunitas Psikologi berharap dengan cara yang sederhana dalam keterbatasan yang ada dapat menghadirkan Posyandu Psikologi bagi ibu dan anak serta remaja.
(Selesai)
Untuk informasi lebih lanjut tentang Komunitas Psikologi (industri, sosial, lingkungan), silakan menghubungi :
Constantinus, S.Pi, S.Psi, MM, MM, M.Psi, Psikolog
Jalan Anjasmoro V no. 24 Semarang 50149
HP / WA : 082 136 424 089