Minggu, 24 Maret 2013

MENEMANI ANAK : BELAJAR DARI DOKTER AN LIONG




(Mohon maaf, video di atas mungkin hanya bisa dilihat memakai Personal Computer / Laptop / Notebook. Video di atas juga bisa dilihat memakai Smartphone / Gadget tertentu asalkan software dan memorinya mencukupi)

Lagu di atas diciptakan (syair dan liriknya) dan diaransemen sendiri oleh anak. Kita sebagai orang tua barangkali memang tidak bisa menemani anak bermain gitar (karena memang tidak bisa main gitar, misalnya), tetapi adalah baik kalau selalu menyempatkan diri menikmati permainan gitar anak dan selalu memberikan tepuk tangan ketika anak selesai memainkan sebuah lagu (apalagi lagu ciptaan anak sendiri). Anak akan merasa dihargai dan didukung oleh orang tuanya. 


Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Malam itu saya bertemu dengan Dokter An Liong, seorang dokter yang tinggal di Belgia dan praktek sebagai dokter di Belanda. Apa yang menarik dari Dokter An Liong hingga saya ingin menuliskannya dalam blog pendidikan ini ?

Dokter An Liong bukanlah orang yang gemar olah raga. Tetapi anaknya sangat gemar olah raga. Suatu ketika, Dokter An Liong bertanya kepada anaknya, "Kamu ingin dibelikan apa sebagai hadiah ulang tahunmu ?"

Anaknya menjawab, "Saya tidak ingin dibelikan apa-apa. Saya ingin punya kenangan lari marathon New York 42 K. Waktunya masih 8 bulan lagi."

Artinya, anaknya ingin Dokter An Liong menemaninya ikut lari marathon di New York sepanjang 42 kilometer !  

Maka, Dokter An Liong pun sejak saat itu rajin berlatih lari marathon. Waktunya masih 8 bulan lagi. Demi sang anak yang ingin punya kenangan lari marathon 42 kilometer bersama dengan ayahnya ! Bahkan, Dokter An Liong sampai menyewa pelatih dan dokter ahli olah raga untuk persiapannya ini.

*****

Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,

Cerita nyata di atas sengaja saya sharingkan untuk menunjukkan bagaimana orang tua memberikan hadiah bukan sesuai kemauannya sendiri saja, tetapi juga dengan memperhatikan keinginan anak. Tentu saja, orang tua perlu melihat, apakah yang diinginkan anak adalah sesuatu yang baik atau tidak. Kalau yang diinginkan oleh anak bukanlah sesuatu yang baik / bermanfaat, tentu orang tua harus mengarahkan / meluruskan. 

Intinya adalah menemani anak, bukan sekedar memberikan materi / barang / uang semata.

Ketika anak saya masih duduk di kelas IV Sekolah Dasar (sekarang dia duduk di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama), dia ingin bermain gitar. Karena kami tidak punya gitar, maka saya dan istri membelikan gitar untuk anak. Kami sengaja membeli dua gitar, untuk anak dan untuk saya. Padahal saya tidak bisa main gitar. Dan sejak saat itu, anak dan saya selalu main gitar bersama. Jujur saja, sebenarnya saya hanya sebatas menemani saja, karena saya memang tidak bisa dan (menurut saya) memang saya tidak berbakat. Meskipun saya hanya sebatas menemani saja dengan permainan yang pas-pasan, anak menjadi senang dan bersemangat. Saya juga mengenalkan anak dengan teman-teman saya yang pandai main gitar (anak saya tidak ingin les gitar, hanya ingin belajar secara otodidak saja). Saya juga selalu menyempatkan diri melihat video di www.youtube.com tentang Sung Ha Jung dan tentang Jubing Kristanto (keduanya pakar main gitar). Tentu  saja, seiring dengan berjalannya waktu, anak saya semakin mahir main gitar, sedangkan saya tetap saja...pas-pasan.... 

*****

Selamat menemani anak....

Bukan sekedar memberikan uang / materi saja...

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----o0o-----

Foto, video, tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12D-0922.