Sabtu, 07 Juni 2025

MATA KULIAH yang bisa di-OPTIMAL-kan 😍



Banyak mahasiswa saya yang salah sangka, dikiranya saya memasuki dunia kerja sebagai psikolog. Salah sangka ini bisa saya maklumi, karena setelah memilih pensiun untuk sementara waktu sebagai Direktur maupun Komisaris di beberpa perusahaan, saya menjadi Dosen Praktisi (yang hanya datang ke kampus untuk mengajar saat ada jadwal kuliah saya) di Fakultas Psikologi (bidang keahlian Psikologi Industri). 
 


Saya berbagi ilmu dan juga pengalaman, jangan terjebak pada GELAR AKADEMIK yang dipunyai, tetapi pahamilah lebih dalam MATA KULIAH - MATA KULIAH yang harus diambil selama kuliah.

Sebagai seorang SARJANA PERIKANAN, saya pertama kali bekerja di BANK, betul-betul lulus tes secara murni. Waktu itu, di tahun 1995, banyak yang berkomentar, "Sarjana PERIKANAN kok bekerja di bank". Mereka tidak mengira bahwa untuk bisa lulus sebagai Sarjana Perikanan, ada mata kuliah - mata kuliah yang relevan untuk bekerja di bank, misalnya :

✓ Pengantar ilmu EKONOMI 

✓ Dasar-Dasar MANAJEMEN

✓ MANAJEMEN USAHA (BISNIS)

✓ TATA NIAGA (distribusi dan pemasaran)

Tentu saja, untuk bekerja di Bank perlu keterampilan MATEMATIKA, dan ini menjadi "makanan sehari-hari" saat kuliah maupun praktikum.










Jumat, 06 Juni 2025

Selamat Hari Raya Idul Adha


 

HOLIPARENT : GELAR Akademik adalah ATMOSFIR kehidupan 😍


Kamis (5 Juni 2025) sekitar jam 10.00 WIB, setelah mengajar, saya menyempatkan diri duduk-duduk minum kopi di kantin universitas. Kebetulan ada mahasiswa yang akan minta tanda tangan saya.

Tepat waktu, mahasiswa ini datang dan saya memberikan tanda tangan pada Laporan Magang yang dibuatnya. Setelah itu, seperti kebanyakan mahasiswa lainnya, dia ngobrol dengan saya tentang banyak hal. Dan tidak terasa, 90 menit sudah berlalu, sehingga saya harus pamit karena ada kegiatan di Kantor Biro saya. 

Dari obrolan itu, saya berpikir ada baiknya menuliskan poin-poin yang (semoga) berguna untuk siapa saja yang membaca tulisan ini.

1.KULIAH ITU SUPAYA BANYAK AKAL

Ini merupakan pengalaman empiris saya : saya dibayar oleh perusahaan karena saya punya banyak akal untuk memecahkan masalah. Kalau saya kuliah, tujuannya memang supaya saya punya wawasan dan skill baru untuk memecahkan masalah. 

Tentu saja, pengalaman setiap orang berbeda-beda. Tetapi apa yang saya sampaikan ini layak untuk direnungkan.

2.GELAR AKADEMIS SEBAGAI ATMOSFIR UNTUK BEKERJA

Sekali lagi, ini adalah pengalaman pribadi saya, sehingga tidak bisa digeneralisir berlaku untuk semua orang. Namun demikian, layak juga dijadikan renungan.

Saya hidup di planet bumi, tentu memerlukan atmosfir yang menyelimuti bumi. Tetapi, ketika saya bekerja di bank, saya menggunakan skill yang saya miliki untuk melayani nasabah, bekerja sama dengan rekan kerja, dan sebagainya. Sebagai lulusan S-1 Perikanan, saya menggunakan ilmu saat kuliah dulu : Manajemen Usaha Pertanian, Tata Niaga Hasil Perikanan, Dasar-Dasar Manajemen, Pengantar Ekonomika, Sosiologi Pedesaan, dan sejenisnya. 

Memang, tidak semua ilmu kuliah di S-1 Perikanan saya gunakan untuk bekerja di bank. Tetapi S-1 Perikanan adalah atmosfir bagi saya, karena di dalam atmosfir S-1 Perikanan itulah saya mendapatkan ilmu-ilmu manajemen yang akhirnya saya gunakan untuk bekerja di bank.

Pengalaman saya, Gelar Akademis jangan membatasi peluang untuk menekuni suatu pekerjaan.  

3.OPPORTUNITY + INTEREST + COMPETENCY
(OIC, dibaca Oh, I See)



Terkait dengan butir kedua di atas (gelar akademis sebagai atmosfir dalam bekerja), dalam pengalaman saya, saya tetap harus memperhatikan dan menganalisis OPPORTUNITY / PELUANG yang ada dikaitkan dengan INTEREST / MINAT saya.

Tentang INTEREST / MINAT ini, ada beberapa hal yang perlu diingat baik-baik. Pertama, dalam diri seseorang itu bisa saja ada banyak minat. Kedua, setiap minat itu ada yang tinggi tarafnya (MINAT HIJAU), ada yang taraf sedang (MINAT ORANYE), dan ada yang taraf rendah (MINAT MERAH). Ketiga, suatu minat yang dulu pada taraf ORANYE, bisa saja sekarang meningkat jadi taraf HIJUAU (dan sebaliknya) terkait dengan OPPORTUNITY / PELUANG dan COMPETENCY (dari Kursus / Training Teknis / kuliah).

Saat saya berumur 20 - 21 tahun :
A) MINAT HIJAU saya adalah : 
✓ Bekerja menggunakan TEKNOLOGI AKUAKULTUR / BIO-SCIENCE ENGINEERING sebagai PENELITI di laut
✓ Bekerja sebagai PENULIS FIKSI ILMIAH tentang BIO-TEKNOLOGI

B)MINAT ORANYE saya adalah :
✓ Bekerja menggunakan ILMU MANAJEMEN

C)MINAT MERAH saya adalah :
✓ Bekerja di bidang OLAH RAGA

Ketika saya lulus S-1 Perikanan, ternyata ada banyak sekali lowongan kerja di bank (tahun 1995). Saya yang hidup dalam ekonomi pas-pasan (harus memberikan les privat sambil kuliah supaya bisa membayar biaya praktikum) MELIHAT ini sebagai PELUANG untuk mendapatkan penghasilan yang bagus. Oleh karena itu, saya akhirnya bekerja di bank menggunakan ilmu-ilmu terkait manajemen uang merupakan MINAT ORANYE saya.

Sambil kuliah, saya kuliah lagi S-2 MANAJEMEN untuk meningkatkan COMPETENCY di bidang manajemen. Ternyata, saya bisa meniti karir dari STAF sampai jadi DIREKTUR maupun KOMISARIS dengan menggunakan ilmu manajemen ini. Sejalan dengan berjalannya waktu, tentu saja minat saya di bidang manajemen yang semula oranye sekarang meningkat jadi HIJAU.

4.KOMUNIKASI STRATEGIS 

Dalam pengalaman saya, komunikasi strategis secara praktis adalah :
✓ Saya menyampaikan gagasan hanya kepada orang yang memiliki kapasitas untuk memahami gagasan saya (dia bisa saja setuju dengan gagasan saya, bisa saja tidak setuju dengan gagasan saya, tapi dia punya KAPASITAS untuk MENCERNA gagasan saya). Jadi, saya tidak menyampaikan gagasan kepada SEMBARANG ORANG.
✓ Kalau ada orang yang TIDAK PUNYA KAPASITAS MEMADAI tetapi SOK TAHU memberikan saran / nasehat, saya tidak membantahnya / saya tidak mendebat dia, tetapi saya juga TIDAK MEMIKIRKAN LEBIH LANJUT apa yang dikatakannya. 

[Bagi yang berminat tentang hal ini, bisa mempelajari lebih lanjut tentang SIGNIFICANT PERSON dalam Teori Psikologi CARL ROGERS dan juga KURT LEWIN tentang Teori Medan]


Kedaton, Jumat 6 Juni 2025, 07.00 WIB 

Dr. Tinus, S.Pi, S.H., S.Psi, M.M., M.M., M.Psi, Advokat, Psikolog

(Green Management for Sustainable Business)

KULIAH supaya BANYAK AKAL 😄




 









Sabtu, 31 Mei 2025

PELUANG + MINAT + KOMPETENSI

 



MENJAWAB PERTANYAAN MAHASISWA, saya mengatakan bahwa MEMASUKI DUNIA KERJA itu perlu memperhatikan 3 (tiga) hal, yaitu (1) PELUANG, (2) MINAT, (3) meng-UPGRADE KOMPETENSI dengan PENDIDIKAN / KURSUS keterampilan.



ILMU PENDUKUNG vs ILMU UTAMA

 


Istilah ILMU PENDUKUNG dan istilah ILMU UTAMA dalam tulisan ini adalah istilah yang saya pakai berdasarkan PENGALAMAN EMPIRIS saya bekerja di beberapa BIDANG yaitu PERBANKAN, MANUFAKTUR, UNIVERSITAS, dan BIRO PSIKOLOGI. Tentu saja, untuk setiap orang, ILMU PENDUKUNG dan ILMU UTAMA ini bisa berbeda-beda.


Yang saya maksud dengan ILMU UTAMA adalah ilmu yang saya pelajari secara formal dengan berkuliah. Bagi saya, TEKNOLOGI AKUAKULTUR yang saya pelajari di S-1 PERIKANAN adalah ilmu utama, karena ilmu inilah yang saya jadikan modal memasuk dunia kerja di INDUSTRI PERBANKAN. Adapun ilmu-ilmu yang saya pakai adalah PENGANTAR EKONOMIKA, EKONOMI PERIKANAN, DASAR-DASAR MANAJEMEN, MANAJEMEN USAHA PERIKANAN, TATA NIAGA HASIL PERIKANAN, MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS.

ILMU UTAMA setelah itu adalah MANAJEMEN saya pelajari di S-2 MANAJEMEN. 

Setelah saya pindah dari industri perbankan dan memasuki INDUSTRI MANUFAKTUR, saya tetap menggunakan TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan MANAJEMEN ini sebagai ILMU UTAMA.

Dengan menggunakan ILMU UTAMA yaitu TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan MANAJEMEN ini, akhirnya saya memasuki sebuah GROUP PERUSAHAAN dan menduduki jabatan DIREKTUR (di kemudian hari menjadi KOMISARIS di 3 bank dalam group perusahaan ini). Jadi, sejak saya meniti karir sebagai STAF sampai akhirnya menjadi DIREKTUR dan KOMISARIS, saya menggunakan S-1 PERIKANAN / TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan S-2 MANAJEMEN sebagai ILMU UTAMA.

Lahirnya Ilmu Pendukung

Bekerja di group perusahaan dengan jabatan Direktur ini membuat saya harus menangani masalah kredit macet dengan pendekatan manajemen maupun hukum. Oleh karena itu, saya kuliah lagi S-1 HUKUM dengan konsentrasi HUKUM PERUSAHAAN, dan menulis skripsi tentang HUKUM PERBANKAN. Di kemudian hari, saya menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat, dan akhirnya memiliki lisensi sebagai ADVOKAT.

Saya melihat pentingnya ILMU HUKUM sebagai ILMU PENDUKUNG, karena membuat keputusan-keputusan MANAJEMEN yang saya buat menjadi LEBIH AKURAT dan meningkatkan KETAHANAN MANAJEMEN saya dari "serangan hukum" pihak lawan. 

Setelah saya berhasil membenahi masalah-masalah hukum sekaligus mendirikan BAGIAN HUKUM di berbagai anak perusahaan, saya mulai mengerjakan tugas berikutnya yaitu MEMBENAHI SUMBERDAYA MANUSIA. Oleh karena itu, saya kuliah S-1 PSIKOLOGI dan S-2 PSIKOLOGI INDUSTRI. Di kemudian hari, saya memiliki lisensi PSIKOLOG.

Sama seperti Ilmu Hukum sebagai ILMU PENDUKUNG, Ilmu Psikologi ini membuat keputusan-keputusan MANAJEMEN saya dalam hal meng-upgrade sumberdaya manusia menjadi LEBIH AKURAT dan meningkatkan KETAHANAN MANAJEMEN sumberdaya manusia saya dari "persaingan / perebutan sumberdaya manusia" yang banyak terjadi dalam dunia bisnis.

Ketika saya memilih PENSIUN DINI, Ilmu Psikologi ini bisa saya pakai untuk menjadi DOSEN di Fakultas Psikologi dan juga membuka Biro Psikologi sendiri.

S-3 Doktor Ilmu Lingkungan

Empat tahun sebelum pensiun dini, saya mulai kuliah S-3 pada tahun 2018, dengan tujuan MENGEMBANGKAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA (LPK) di bidang MANAJEMEN & BISNIS / PERBANKAN yang merupakan salah satu BISNIS STRATEGIS di group perusahaan di mana saya bekerja sejak tahun 2002. S-3 saya tentang SUSTAINABLE LEADERSHIP pada PROFIT ORIENTED COMPANY yang RAMAH SOSIAL dan RAMAH LINGKUNGAN. Sayangnya, dinamika yang ada di group perusahaan ini membuat ada banyak pihak yang berebut untuk mengendalikan LPK ini, sehingga saya memilih untuk melepaskan LPK sekaligus pensiun dini. 

Tentu saja, gelar S-3 ini merupakan NILAI LEBIH secara DE JURE maupun DE FACTO. Secara DE JURE, gelar DOKTOR adalah nilai lebih sebagai DOSEN dan juga KONSULTAN (bisnis BIRO PSIKOLOGI). Secara DE FACTO, pendidikan S-3 ini membuat saya memiliki WAWASAN dan RELASI yang lebih luas dalam MELAKUKAN ANALISIS dan MEMBERIKAN KONSULTASI.

Dikaitkan dengan S-1 PERIKANAN / TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan S-2 MANAJEMEN sebagai ILMU UTAMA yang secara nyata telah mendukung saya meniti karir mulai dari STAF sampai menjadi DIREKTUR dan KOMISARIS, dan dikaitkan dengan S-1 HUKUM dan S-1 + S-2 PSIKOLOGI yang mendukung KEPUTUSAN MANAJEMEN saya LEBIH AKURAT  dan memiliki KETAHANAN MANAJEMEN yang baik, maka S-3 Doktor Ilmu Lingkungan ini lebih bersifat STRATEGIS yaitu MELINGKUPI (menjadi GRAND SCIENCE) ilmu utama dan ilmu pendukung sehingga bisa mewujudkan KEUNIKAN dalam konteks SUSTAINABLE BUSINESS yang PROFIT ORIENTED sekaligus RAMAH SOSIAL dan RAMAH LINGKUNGAN.


Kedaton, Sabtu 31 Mei 2025 pukul 02.35 WIB

(Dr. Constantinus, S.Pi, S.H., S.Psi, M.M., M.M., M.Psi, Advokat, Psikolog)