Rabu, 20 Juli 2016

Menemani Anak : Foto "Keren" Anak / Orang Muda dengan Memakai Karate Gi (Pakaian Karate)






"Siapa bilang foto memakai pakaian karate tidak keren ?" begitu kata saya setiap kali melihat anak-anak / orang muda foto / "selfie" dengan memakai pakaian karate.

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa bagi anak / orang muda saat ini, "keren" atau "tidak keren" menjadi salah satu pertimbangan penting untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu (termasuk : training sikap mental & perilaku fisik kepemimpinan yang berbasis karate). Terlebih lagi, sekarang ini "smartphone" dilengkapi kamera yang memudahkan berfoto ria di manapun juga, tidak terkecuali sebelum atau sesudah training sikap mental & perilaku fisik berbasis karate dilakukan. Dan, foto-foto ini akan cepat sekali menyebar / disebarkan di berbagai media sosial, karena teknologi "smartphone" memang memungkinkan untuk itu. Semakin anak / orang muda menilai bahwa foto dirinya (dengan memakai pakaian karate) adalah "keren", semakin banyak dia menyebarkan foto itu di berbagai media sosial. Dan, semakin teman-temannya di media sosial juga melihat bahwa foto itu memang "keren", maka foto itu akan disebarkan di media sosial dengan lebih luas lagi.

* * * * *




"Kamu melihat bahwa media sosial memang mendukung sosialisasi training ini, ya ?" tanya sahabat saya.

"Mau tidak mau, inilah gaya hidup anak / orang muda sekarang yang sangat kental dengan teknologi dan media sosial," jawab saya. "Kita harus menerimanya, dan memanfaatkannya untuk kebaikan lebih banyak orang. Bukankah kegiatan training ini merupakan kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat ?"

Sahabat saya mengangguk-anggukkan kepala, tanda setuju.

* * * * *

Selamat menemani anak.

Selamat menemani anak dengan training yang "keren", menyenangkan, dan bermanfaat. Selamat menemani anak dengan karate.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----oOo-----




Tulisan oleh Constantinus J. Joseph, Susana Adi Astuti, dan Bernardine Agatha Adi Konstantia. Foto koleksi Wahyu Dian Saputri.

Constantinus adalah praktisi karate, praktisi psikologi industri, anggota Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), anggota Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi (APIO). Susana adalah praktisi karate dan karyawati swasta. Agatha adalah praktisi karate dan murid SMA.