Tidak biasanya saya nonton film bioskop hanya berdua
saja dengan istri saya, karena biasanya anak saya semata wayang pasti ikut
serta. Tetapi siang hari itu (kebetulan hari libur nasional), anak saya lebih
memilih untuk tinggal di rumah dan mengerjakan tugas dari sekolahnya yaitu
membuat karya tulis.
Jadilah,
istri dan saya menonton film bioskop berdua saja di salah satu bioskop di
Semarang. Judul filmnya "Habibie dan Aiunun".
**********
Sebagai
sebuah film, "Habibie dan Aiunun" menurut saya (dari segi Psikologi,
karena saya adalah ilmuwan di bidang ini) menghadirkan nilai-nilai positif yang
layak untuk direnungkan oleh para orang tua, untuk kemudian dapat diceritakan
sebagai nilai luhur yang perlu dimiliki oleh anak. Nilai luhur itu adalah cinta kepada tanah air dengan
keahlian yang ada. Jadi, keahlian itu bukan semata-mata atau bukan terutama untuk
mendapatkan uang.
**********
Sebagai
manusia, Profesor Dr. Ing. B. J. Habibie tentu tidak luput dari kekurangan.
Tetapi rasa cintanya kepada tanah airnya, termasuk ketika
pemikiran-pemikirannya juga tidak sepenuhnya dapat diterima oleh bangsanya
sendiri, tidak membuatnya surut untuk tetap mencintai Indonesia.
Saya
pribadi juga merenungkan hal ini : apakah saya sudah mencintai Indonesia dengan menggunakan / membeli
barang-barang buatan Indonesia (sepanjang memang sudah ada yang buatan
Indonesia) ?
Tokoh
Habibie dalam film "Habibie dan Ainun" telah menunjukkan bahwa kita
mestinya jangan "berbuat atau tidak berbuat" sekedar karena mencari
uang saja, tetapi karena memang kita cinta kepada Indonesia.
**********
Selamat
menemani anak.
"Menemani
Anak = Mencerdaskan Bangsa"
-----o0o-----
Tulisan
oleh Constantinus Johanna Joseph.
Penulis
adalah lulusan Perikanan Universitas Diponegoro (1989-1995) dalam bidang aquaculture engineering. Belajar Hukum dan
Psikologi di Universitas Semarang. Bekerja sebagai praktisi psikologi industri
dan komunikasi bisnis (2002 - sekarang). Sebelumnya, bekerja di international service / export-import PT Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk dan di export marketing of yarn division PT Polysindo Eka Perkasa Tbk
(Texmaco Group). Menjadi salesman buku, agen asuransi, dan guru les matematika
& IPA sejak usia 19 tahun (setelah lulus dari SMA Kolese Loyola Semarang,
Jurusan Fisika).