MENJAWAB PERTANYAAN MAHASISWA, saya mengatakan bahwa MEMASUKI DUNIA KERJA itu perlu memperhatikan 3 (tiga) hal, yaitu (1) PELUANG, (2) MINAT, (3) meng-UPGRADE KOMPETENSI dengan PENDIDIKAN / KURSUS keterampilan.
Dikelola oleh : (1) Dr. Susana Adi Astuti, S.Pi, M.M., M.Si, (2) Dr. Constantinus, S.Pi, S.H., S.Psi, M.M., M.M., M.Psi, Advokat, Psikolog, (3) Bernardine Agatha Adi Konstantia, S.T.P., M.Sc. Kantor : Kedaton Terrace D9/03, BSB City, Semarang. WA : 082 136 424 089. Rekanan : PSIKOLOGI INDUSTRI & MANAJEMEN "Dr.Constantinus & Rekan".
MENJAWAB PERTANYAAN MAHASISWA, saya mengatakan bahwa MEMASUKI DUNIA KERJA itu perlu memperhatikan 3 (tiga) hal, yaitu (1) PELUANG, (2) MINAT, (3) meng-UPGRADE KOMPETENSI dengan PENDIDIKAN / KURSUS keterampilan.
Istilah ILMU PENDUKUNG dan istilah ILMU UTAMA dalam tulisan ini adalah istilah yang saya pakai berdasarkan PENGALAMAN EMPIRIS saya bekerja di beberapa BIDANG yaitu PERBANKAN, MANUFAKTUR, UNIVERSITAS, dan BIRO PSIKOLOGI. Tentu saja, untuk setiap orang, ILMU PENDUKUNG dan ILMU UTAMA ini bisa berbeda-beda.
Yang saya maksud dengan ILMU UTAMA adalah ilmu yang saya pelajari secara formal dengan berkuliah. Bagi saya, TEKNOLOGI AKUAKULTUR yang saya pelajari di S-1 PERIKANAN adalah ilmu utama, karena ilmu inilah yang saya jadikan modal memasuk dunia kerja di INDUSTRI PERBANKAN. Adapun ilmu-ilmu yang saya pakai adalah PENGANTAR EKONOMIKA, EKONOMI PERIKANAN, DASAR-DASAR MANAJEMEN, MANAJEMEN USAHA PERIKANAN, TATA NIAGA HASIL PERIKANAN, MATEMATIKA, BAHASA INDONESIA, BAHASA INGGRIS.
ILMU UTAMA setelah itu adalah MANAJEMEN saya pelajari di S-2 MANAJEMEN.
Setelah saya pindah dari industri perbankan dan memasuki INDUSTRI MANUFAKTUR, saya tetap menggunakan TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan MANAJEMEN ini sebagai ILMU UTAMA.
Dengan menggunakan ILMU UTAMA yaitu TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan MANAJEMEN ini, akhirnya saya memasuki sebuah GROUP PERUSAHAAN dan menduduki jabatan DIREKTUR (di kemudian hari menjadi KOMISARIS di 3 bank dalam group perusahaan ini). Jadi, sejak saya meniti karir sebagai STAF sampai akhirnya menjadi DIREKTUR dan KOMISARIS, saya menggunakan S-1 PERIKANAN / TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan S-2 MANAJEMEN sebagai ILMU UTAMA.
Lahirnya Ilmu Pendukung
Bekerja di group perusahaan dengan jabatan Direktur ini membuat saya harus menangani masalah kredit macet dengan pendekatan manajemen maupun hukum. Oleh karena itu, saya kuliah lagi S-1 HUKUM dengan konsentrasi HUKUM PERUSAHAAN, dan menulis skripsi tentang HUKUM PERBANKAN. Di kemudian hari, saya menyelesaikan Pendidikan Khusus Profesi Advokat, dan akhirnya memiliki lisensi sebagai ADVOKAT.
Saya melihat pentingnya ILMU HUKUM sebagai ILMU PENDUKUNG, karena membuat keputusan-keputusan MANAJEMEN yang saya buat menjadi LEBIH AKURAT dan meningkatkan KETAHANAN MANAJEMEN saya dari "serangan hukum" pihak lawan.
Setelah saya berhasil membenahi masalah-masalah hukum sekaligus mendirikan BAGIAN HUKUM di berbagai anak perusahaan, saya mulai mengerjakan tugas berikutnya yaitu MEMBENAHI SUMBERDAYA MANUSIA. Oleh karena itu, saya kuliah S-1 PSIKOLOGI dan S-2 PSIKOLOGI INDUSTRI. Di kemudian hari, saya memiliki lisensi PSIKOLOG.
Sama seperti Ilmu Hukum sebagai ILMU PENDUKUNG, Ilmu Psikologi ini membuat keputusan-keputusan MANAJEMEN saya dalam hal meng-upgrade sumberdaya manusia menjadi LEBIH AKURAT dan meningkatkan KETAHANAN MANAJEMEN sumberdaya manusia saya dari "persaingan / perebutan sumberdaya manusia" yang banyak terjadi dalam dunia bisnis.
Ketika saya memilih PENSIUN DINI, Ilmu Psikologi ini bisa saya pakai untuk menjadi DOSEN di Fakultas Psikologi dan juga membuka Biro Psikologi sendiri.
S-3 Doktor Ilmu Lingkungan
Empat tahun sebelum pensiun dini, saya mulai kuliah S-3 pada tahun 2018, dengan tujuan MENGEMBANGKAN LEMBAGA PELATIHAN KERJA (LPK) di bidang MANAJEMEN & BISNIS / PERBANKAN yang merupakan salah satu BISNIS STRATEGIS di group perusahaan di mana saya bekerja sejak tahun 2002. S-3 saya tentang SUSTAINABLE LEADERSHIP pada PROFIT ORIENTED COMPANY yang RAMAH SOSIAL dan RAMAH LINGKUNGAN. Sayangnya, dinamika yang ada di group perusahaan ini membuat ada banyak pihak yang berebut untuk mengendalikan LPK ini, sehingga saya memilih untuk melepaskan LPK sekaligus pensiun dini.
Tentu saja, gelar S-3 ini merupakan NILAI LEBIH secara DE JURE maupun DE FACTO. Secara DE JURE, gelar DOKTOR adalah nilai lebih sebagai DOSEN dan juga KONSULTAN (bisnis BIRO PSIKOLOGI). Secara DE FACTO, pendidikan S-3 ini membuat saya memiliki WAWASAN dan RELASI yang lebih luas dalam MELAKUKAN ANALISIS dan MEMBERIKAN KONSULTASI.
Dikaitkan dengan S-1 PERIKANAN / TEKNOLOGI AKUAKULTUR dan S-2 MANAJEMEN sebagai ILMU UTAMA yang secara nyata telah mendukung saya meniti karir mulai dari STAF sampai menjadi DIREKTUR dan KOMISARIS, dan dikaitkan dengan S-1 HUKUM dan S-1 + S-2 PSIKOLOGI yang mendukung KEPUTUSAN MANAJEMEN saya LEBIH AKURAT dan memiliki KETAHANAN MANAJEMEN yang baik, maka S-3 Doktor Ilmu Lingkungan ini lebih bersifat STRATEGIS yaitu MELINGKUPI (menjadi GRAND SCIENCE) ilmu utama dan ilmu pendukung sehingga bisa mewujudkan KEUNIKAN dalam konteks SUSTAINABLE BUSINESS yang PROFIT ORIENTED sekaligus RAMAH SOSIAL dan RAMAH LINGKUNGAN.
Kedaton, Sabtu 31 Mei 2025 pukul 02.35 WIB
(Dr. Constantinus, S.Pi, S.H., S.Psi, M.M., M.M., M.Psi, Advokat, Psikolog)