Ibu-Ibu dan
Bapak-Bapak terkasih,
Kondisi pandemi
Covid-19 dan kegiatan pembatasan
masyarakat masih belum memungkinkan kita untuk bisa beraktivitas di luar
rumah seperti biasanya. Bekerja dan belajar dari rumah menjadi salah satu upaya
kita bersama untuk memutus rantai persebaran virus dan mewujudkan Indonesia
sehat. Kita semua tentu berharap keadaan akan segera membaik sehingga tercipta
lingkungan yang aman dan kondusif bagi kehidupan kita bersama.
Meskipun sebagian
besar aktivitas kita kini berada di dalam rumah, hal itu tak boleh menyurutkan
dan membatasi kita untuk menemani anak dalam berkreasi, berpikir kreatif, dan
mengeksplorasi minat dan lingkungan sekitarnya untuk mengisi waktu berharga
mereka.
Berkegiatan dari
rumah ternyata mengajarkan banyak hal kepada kita untuk memberikan fokus kepada
hal-hal yang mungkin selama ini terlewat atau luput dari pengamatan kita. Ternyata
ada banyak kegiatan sederhana yang dilakukan sehari-hari di dalam rumah yang
bisa menjadi obrolan asyik dengan anak.
Beberapa waktu
lalu, kami sekeluarga rindu makan petis sayur dan tahu petis kesukaan kami.
Biasanya, kami sering jajan petis sayur dan tahu petis ketika sedang berjalan-jalan di kota Semarang. Namun karena
kondisi yang tidak memungkinkan untuk saat ini, kami pun berinisiatif untuk
membeli petis secara online. Akses melalui gawai pintar terbilang mudah
karena kami pun sudah mulai terbiasa membeli barang-barang kebutuhan
sehari-hari melalui aplikasi digital ini. Harganya pun terjangkau. Kami
mendapatkan petis 1 kg seharga Rp25.000 yang pengirimannya sampai hanya dalam
dua hari.
Ketika mulai
menyiapkan petis, kami tertarik dengan cobek batu yang biasa digunakan untuk
mengulek dan mencampurkan bawang putih geprak dengan petis yang sudah dimasak
sebelumnya. Cobek batu atau layah beserta ulekan dari batu adalah salah satu
alat masak yang sering dipakai di dapur rumah kami. Secara turun temurun, kami
percaya bahwa cobek batu bisa membuat masakan jadi lebih sedap, lezat, dan
nikmat. Tentu saja memang benar, apalagi jika makanan disantap dengan bumbu dan
sambel cabai yang diulek di atas cobek tersebut.
Namun selain itu,
ada yang menarik dari karakteristik cobek batu. Apabila diamati, cobek batu
adalah salah satu piranti masak yang cukup unik. Ia memiliki tekstur permukaan
yang bergeronjal dan tidak rata. Menariknya, ternyata permukaan yang tidak rata
inilah yang justru kita manfaatkan untuk menghasilkan ulekan sambal yang sedap.
Permukaan yang tidak rata dari cobek batu dapat dengan lebih mudah menggerus
dan menghancurkan bahan-bahan masak yang kita ulek, seperti bawang putih geprak
atau daun jeruk. Karena gesekan yang timbul dari permukaan cobek yang tidak
rata itulah, minyak atsiri dari bahan-bahan masak lebih mudah keluar dari
matriks sel tumbuhan. Minyak atsiri adalah komponen dalam tumbuhan yang membawa
aroma wangi untuk masakan. Selain mengecilkan ukuran bahan, gerakan yang kita
lakukan ketika memasak seperti mengulek di atas cobek dan menggeprak bawang
putih juga memberikan gaya gesek dan menghancurkan bahan-bahan tersebut,
sehingga memudahkan minyak beraroma wangi untuk keluar dari matriks sel daun
jeruk, bawang putih, dan cabai yang kita ulek.
Cerita menarik
tentang petualangan berkreasi dengan sayur petis dan tahu petis di dapur dapat
diikuti selengkapnya melalui artikel di laman ini:
https://agathakonstantia2.blogspot.com/2021/08/petis-padu-padan-selera-hitam-manis.html?m=1
...
Ibu-Ibu dan
Bapak-bapak yang terkasih,
Ternyata mengamati
cobek batu di dapur bisa menjadi keasyikan sendiri untuk didiskusikan bersama.
Apa lagi ya piranti dan alat masak di dapur yang menarik untuk didiskusikan?
Selamat
mengeksplorasi rasa keingintahuan dan berpikir kreatif di dalam rumah!
"Menemani
Anak, Mencerdaskan Bangsa"
...
Artikel ini ditulis
oleh Bernardine Agatha Adi Konstantia. Sarjana Teknologi Pangan
dan jurnalis lepas.
Ditulis pada Rabu, 1 September 2021 pukul 08.00-09.00
...
*Semua gambar dan
foto yang dimuat di dalam artikel ini merupakan dokumen pribadi.