Rabu, 25 Oktober 2017

MENEMANI ANAK : Belajar Karate itu Belajar Mengembangkan Diri



MENEMANI ANAK UNTUK MENGEMBANGKAN DIRI LEWAT KARATE

Oleh :
Ir. Constantinus, S.Psi., M.M., M.M.
(Praktisi Karate, Ilmuwan Psikologi, Kandidat Psikolog)



Menemani anak belajar karate itu
bukan sebatas berolah raga,
tetapi juga menemani anak mengembangkan diri
untuk memasuki dunia kerja.

Memang,
yang biasanya diketahui oleh masyarakat luas
tentang karate adalah aspek olah raganya,
terutama aspek kejuaraan olah raga.




Hal ini tidak salah,
akan tetapi masyarakat juga harus diberi
informasi yang lengkap bahwa
belajar karate juga berarti
belajar mengembangkan diri
untuk memasuki dunia kerja.



Orang tua yang menemani anaknya belajar karate
sebenarnya menemani anaknya
untuk melatih INTELEKTUAL anaknya,
karena ketika anak ditemani orang tua
untuk belajar karate,
anak akan belajar untuk TAHU - PAHAM - TERAMPIL
tentang "kihon" (gerakan dasar),
tentang "kata" (jurus),
dan tentang "kumite" (latihan berpasangan),
yang melatih aspek KOGNITIF-nya.




Orang tua yang menemani anaknya belajar karate
sebenarnya menemani anaknya
untuk melatih KEPRIBADIAN anaknya,
karena ketika anak ditemani orang tua
untuk belajar karate,
anak belajar untuk bersikap dan berperilaku
sesuai DOJO KUN (sumpah karate), yaitu :

- Sanggup memelihara KEPRIBADIAN
- Sanggup patuh pada KEJUJURAN
- Sanggup mempertinggi PRESTASI
- Sanggup menjaga SOPAN-SANTUN
- Sanggup MENGUASAI DIRI



Dengan demikian, anak yang belajar karate
memang bukan sekedar belajar "pukul-pukulan"
atau "belajar berkelahi"
(sebagaimana yang sering dipersepsikan masyarakat selama ini).
Orang tua yang menemani anaknya belajar karate
berarti menemani anak untuk menumbuhkembangkan
KEPRIBADIAN,
KEJUJURAN,
PRESTASI (dalam segala bidang kehidupan, bukan sebatas pada kejuaraan olah raga karate, tetapi juga dalam belajar di sekolah),
SOPAN SANTUN,
dan PENGUASAAN DIRI.

Selain itu,
orang tua yang menemani anak belakar karate
tentu saja berarti menemani anak untuk
berlatih supaya memiliki FISIK yang kuat.
Sebab, karate memang merupakan aktivitas fisik.




Selamat menemani anak....

Selamat menemani anak belajar karate
untuk mengembangkan dirinya :
- dari aspek INTELEKTUAL
- dari aspek KEPRIBADIAN
- dari aspek FISIK.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

-----oOo-----

Penulis bersama istri (Ir. Susana Adi Astuti, M.M.) dan putrinya (Bernardine Agatha Adi Konstantia) adalah anggota KELUARGA SABUK HITAM di INKADO (INDONESIA KARATE-DO).



Ir. Susana Adi Astuti, M.M. adalah mahasiswa Magister Sain Psikologi di Universitas Katolik Soegijapranata, dan aktif membuat tulisan dan melakukan presentasi secara ilmiah tentang KARATE UNTUK KEHIDUPAN SEHARI-HARI (DITINJAU DARI ASPEK PSIKOLOGI). Susan belajar karate sejak tahun 1989.



Bernardine Agatha Adi Konstantia adalah mahasiswa Teknologi Pangan di Universitas Katolik Soegijapranata, dan merupakan aktivis jurnalistik sejak masih Sekolah Dasar hingga kini di Unika Soegijapranata. Agatha belajar karate sejak tahun 2007 ketika berusia 8 tahun.



Ir. Constantinus, S.Psi., M.M., M.M. adalah praktisi psikologi industri dan saat ini sedang mengerjakan tugas akhir untuk menyelesaikan pendidikan Profesi Psikolog di Universitas Katolik Soegijapranata. Belajar karate sejak tahun 1989.