Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Salah satu hal yang membuat saya sedih adalah ketika saya "harus" jalan-jalan tanpa didampingi anak dan istri. Rasanya, saya ingin berkata, "Ngapain bisa jalan-jalan, kalau tidak dengan anak dan istri".
Memang, adakalanya kita menemui tugas yang aneh. Contohnya, ya seperti yang saya katakan tadi : saya ada tugas menemani beberapa karyawan sebuah perusahaan sampai ke luar negeri, tetapi anak dan istri memang tidak bisa saya ajak (namanya juga tugas / kerja !). Terlebih lagi, anak dan istri saya belum pernah saya ajak jalan-jalan ke tempat itu.
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Dalam kondisi seperti ini, apa yang bisa saya lakukan adalah "membawa oleh-oleh pengetahuan", sehingga sekalipun anak dan istri tidak ikut jalan-jalan, tetapi pada saat pulang kita bisa "bercerita" tentang "hal-hal unik" apa yang ada di tempat itu.
Caranya sederhana saja. Saya menggunakan handycam / camcoder merk Samsung dengan harga Rp 1.950.000,- (untuk handycam / camcoder, ini adalah harga yang murah meriah) untuk MEREKAM APA SAJA yang nantinya akan saya gunakan sebagai BAHAN CERITA kepada anak dan istri di rumah. Jadi, memang di dalam hati ini saya tidak BERNIAT PIKNIK / JALAN-JALAN seorang diri, tetapi memang sudah menanamkan niat di dalam hati bahwa saya adalah seorang REPORTER / CAMERAMAN yang membuat film dokumenter untuk anak dan istri. Jujur saja, dengan cara ini "rasa bersalah" saya karena tidak bisa jalan-jalan bersama anak dan istri bisa terkurangi.
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
VIDEO yang saya buat dalam tugas "jalan-jalan" seperti itu memang bisa dijadikan bahan cerita sambil ditonton bersama. Contohnya, seperti video pada contoh di bawah ini (dalam tugas "jalan-jalan menemani karyawan"); tetapi mohon maaf bahwa sepertinya hanya dapat dilihat dengan Notebook / Laptop / Personal Computer. Semoga Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth berkenan memaafkan saya tentang hal ini.
Ibu-Ibu dan Bapak-Bapak Yth.,
Demikianlah sekedar "sharing" kali ini : tentang mengurangi rasa bersalah ketika terpaksa jalan-jalan tanpa bisa mengajak anak dan istri turut serta (sebab memang secara teknis dan etik tidak dimungkinkan). Caranya yaitu dengan menanamkan niat di dalam hati untuk menjadi REPORTER / CAMERAMAN bagi anak dan istri di rumah. Dengan demikian, anak dan istri juga bisa ikut menikmati kisah perjalanan itu, bahkan menambah pengetahuan juga.
Selamat menemani anak.
"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"
-----20 April 2013-----
Tulisan oleh Constantinus Johanna Joseph. Ilmuwan Psikologi anggota Himpunan Psikologi Indonesia.