Minggu, 18 November 2012

JUBING


Jubing. Tiba-tiba saja nama itu begitu akrab di telinga saya. Secara pribadi, saya tidak mengenalnya, meskipun kami sama-sama lulus dari SMA Kolese Loyola Semarang. Jubing adalah kakak kelas saya.

Justru anak saya yang membuat saya akrab dengan nama Jubing. Juga karya-karyanya. CD-CD Jubing termasuk dalam koleksinya. Tentu saja, dia juga meniru Jubing : bermain gitar. 

--------------------

"Pah, ternyata teman-teman di kelas juga banyak yang tahu tentang Jubing," kata anak saya suatu ketika kepada saya. 

"Mereka juga tahu tentang Sungha Jung," kata anak saya.

Lalu, kami sama-sama membuka internet. Ada www.sunghajung.com. Sungha Jung juga seorang pemain gitar. Seperti halnya Jubing. Bedanya, Jubing kalau bermain gitar masih sambil cerita-cerita dan membuat lelucon untuk penontonnya. Kalau Sungha Jung, dia ini tidak pernah bicara ketika main gitar.


Melihat Jubing dan Sungha Jung bermain gitar, semua orang (menurut saja) pasti menyukainya.
--------------------

Ada dua hal yang patut kita renungkan dari cerita pendek di atas. 

Pertama, anak kita juga dapat membawa sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang bermakna, ke dalam hidup kita. Jujur saja, saya mengenal Jubing dan Sungha Jung dari anak saya. Artinya, tidak selamanya orang tua yang mengenalkan sesuatu kepada anak. Sebaliknya juga sah-sah saja : anak yang mengenalkan sesuatu yang baru kepada anak. 

Kedua, dengan menerima dan menikmati apa yang dikenalkan oleh anak kepada orang tua, maka anak akan semakin terbuka dalam berkomunikasi dengan anak. Ketika saya menikmati Jubing dan Sungha Jung bersama dengan anak saya (mendengarkan CD, menonton di Youtube), maka anak semakin sering bercerita tentang teman-temannya di kelas yang biasa membawa gitar ke sekolah dan bermain gitar di saat jam istirahat sekolah (Setahu saya, sebagian besar yang membawa gitar ke sekolah adalah murid cowok, cewek yang membawa gitar hanya anak saya dan seorang temannya saja).

--------------------

Masih tentang Jubing. Anak saya ada tugas kelompok untuk membuat film pendek di sekolahnya. Karena mengidolakan Jubing, tidak heran kalau ilustrasi musiknya adalah Jubing. Selain Bon Jovi, yang juga diidolakannya.

Kalau tentang Bon Jovi, memang saya yang mengenalkan lagu-lagunya kepada anak saya, sejak bertahun-tahun sebelumnya.

Jadi, anak dan orang tua memang sesuangguhnya dapat menjadi teman yang baik. Dalam hal musik, misalnya. 

Juga dalam banyak hal lainnya : buku, atau yang lainnya juga.....

--------------------

Selamat menemani anak.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa"


-----o0o-----