Jumat, 08 Juni 2012

KETRAMPILAN SOSIAL & BELAJAR MENULIS DARI PEMBUAT BATIK TULIS


Seringkali, kita (sebenarnya) bisa menemani anak mempelajari hal-hal baru dari apa yang ada di sekeliling kita. Bahkan, ketika kita sebenarnya tidak sengaja men-dekat-i hal itu. Yang diperlukan adalah niat dan kepekaan batin untuk menangkap apapun yang bisa dijadikan bahan belajar  bagi anak kita, sambil jalan-jalan.

--------------------
 
Belajar tentang bagaimana orang membuat batik tulis, misalnya.

Suatu ketika, kami sekeluarga sedang jalan-jalan ke Yogyakarta. Ada salah satu toko di Jalan Malioboro. Mirota, namanya. Dan kami masuk ke sana.

Di dalam toko itu, ternyata ada seorang ibu yang sedang membuat batik tulis. Sengaja ibu itu membuat batik tulis di situ, supaya pengunjung bisa melihatnya prosesnya.  Penuh cinta, sabar, teliti, rapi.

Ini adalah sumber pengetahuan  bagi anak !  

Kalau pun pengunjung lain hanya melihat sepintas, kita tidak perlu malu untuk mengajak dan menemani anak untuk memperhatikan proses pembuatannya. Agak lama juga tidak apa-apa. Di-foto juga boleh.   

Tentu saja, sambil memperhatikan, kita ajari anak kita sopan santun. Kita ajari anak kita untuk sekedar berkenalan dan mohon ijin melihat ibu itu melakukan pekerjaannya. 

Selain itu, kita bercerita sedikit-sedikit kepada anak tentang proses pembuatan batik tulis. Kalau kita juga tidak tahu banyak, kita bertanya dengan sopan kepada ibu itu. Tentang canting, malam, dan alat-alat lain yang digunakan. Dengan demikian, kita juga memberi contoh kepada anak untuk tidak malu bertanya apabila memang tidak tahu. Kita memberi contoh kepada anak bagaimana caranya bertanya dengan sopan.  

Dan tentu saja, kita memberi contoh kepada anak tentang mengucapkan terima kasih pada saat kita sudah cukup belajar (= memperhatikan) bagaimana caranya membuat batik tulis.

--------------------

Apakah proses belajar dari toko ini berhenti sampai di sini ?

Tidak !

Foto tentang ibu pembuat batik ini masih bisa dijadikan bahan belajar lebih lanjut di rumah. (Kebetulan rumah kami di Kota Semarang, jadi tidak setiap hari kami bisa melihat cara membuat batik tulis seperti di Toko Mirota Yogyakarta ini).

Di rumah, kita bisa menemani anak mencari-cari informasi tentang pembuatan batik tulis secara lengkap. Dari internet, dengan Google, misalnya. 

Lalu kita informasi dari internet itu di-print. Tetapi gambarnya jangan kita ambil dari internet. Biarkan anak kita menambahkan foto buatannya sendiri. Anak juga kita ajak dan temani untuk menambahkan kata-katanya sendiri tentang pengalamannya / apa yang dilihatnya mengenai pembuatan batik tulis di Toko Mirota itu. 

--------------------
Dengan demikian, kita sudah mendukung anak untuk berkreasi, menambah pengetahuan sosial - budaya, membuat karya tulis dengan mengombinasikan berbagai sumber : pengalaman nyata / pandangan mata, juga kemampuan fotografi, dan memanfaatkan informasi internet. 

Kebiasaan dan kemampuan mengombinasikan berbagai sumber informasi / data seperti ini akan sangat bermanfaat bagi anak di kemudian hari. Pada saat anak sudah bekerja nantinya. Pada saat anak harus hidup mandiri dalam kehidupan sehari-hari sebagai orang dewasa. Sebab sejak kecil anak sudah kita ajak, temani, biasakan untuk peka dan memperhatikan apa saja yang ada di sekelilingnya. Kemudian berpikiran terbuka untuk siap meramu semua itu menjadi hal yang bermanfaat. Dalam cerita di atas : jalan-jalan ke toko, peka melihat ada yang bisa dipelajari (ada ibu yang membuat batik tulis), bertanya-tanya untuk mendapatkan informasi secukupnya (padahal niat awalnya jalan-jalan, bukan belajar tentang membuat batik tulis), dan akhirnya di rumah bisa mengombinasikan foto, pengalaman pandangan mata, dan informasi internet untuk bisa membuat tulisan sendiri tentang pembuatan batik tulis.

--------------------

Lalu, setelah itu, tulisan dan foto tentang batik tulis itu untuk apa ?

Itu bisa dijadikan koleksi. Kalau perlu, dilaminating biar bagus. Disimpan baik-baik biar anak bangga dan percaya diri bahwa karya kreatifnya dihargai.  

Selain meningkatkan kepekaan sosial - budaya dan kreativitas, kegiatan seperti ini juga memupuk minat dan bakat anak dalam bidang menulis.

--------------------

Jadi, siapkan hati dan pikiran pada saat jalan-jalan. Setiap saat.
Untuk menangkap apa saja yang bisa kita jadikan bahan belajar anak dari apa saja yang ada di lingkungan sekitarnya. 

Selamat menemani anak. Selamat memupuk minat dan bakat anak dalam bidang menulis.

"Menemani Anak = Mencerdaskan Bangsa".

           -----o0o-----

  • Tulisan dan foto oleh Constantinus. Ilmuwan Psikologi - Anggota Himpunan Psikologi Indonesia nomor 03-12C-0922.
  • Terima kasih  kepada Toko Mirota di Jalan Malioboro Yogyakarta yang telah mengijinkan belajar dan mem-foto proses pembuatan batik tulis di toko tersebut.
  • Tulisan ini bukan iklan. Tidak ada maksud beriklan dalam tulisan ini. Penulisan nama Toko Mirota dan Google semata-mata untuk menunjukkan kenyataan yang mendasari dibuatnya tulisan ini.